ARTICLE AD BOX

PETENIS Rusia Mirra Andreeva mengalahkan juara memperkuat Iga Swiatek 7-6(1) 1-6 6-3 untuk mencapai final Indian Wells.
Andreeva bakal menghadapi unggulan teratas Aryna Sabalenka, nan membalas kekalahannya di final Australia Terbuka atas Madison Keys dengan kemenangan 6-0 6-1.
Andreeva, 17, telah menunjukkan potensi luar biasa musim ini dan sekarang mengarahkan pandangannya pada gelar WTA 1000 berturut-turut menyusul kemenangannya di Dubai bulan lalu.
"Pertandingan nan sangat sulit, kondisinya juga sulit," kata Andreeva dikutip dari Channel News Asia.
"Saya berupaya keras untuk bertahan. Memang tidak mudah, tetapi saya sangat senang dengan kemenangan hari ini dan saya tidak sabar untuk bermain di final pada hari Minggu."
Setelah set pertama nan ketat, Andreeva tampil sempurna di tiebreak, menundukkan kepala dan berteriak-teriak ketika dia sukses memancing kesalahan forehand dari Swiatek pada set point.
Unggulan kedua asal Polandia itu bangkit kembali di set kedua, mematahkan servis musuh di game pertama dan menyamakan kedudukan ketika pukulan backhand Andreeva melebar.
Andreeva, nan telah mempelajari catatan tulisan tangan selama pergantian, kembali meraih momentum dengan menembus set ketiga saat suhu di gurun California turun drastis dan angin bertiup kencang.
Ia melepaskan pukulan forehand untuk unggul 3-1 saat rasa frustrasi mulai menguasai Swiatek, nan melepaskan pukulan backhand ke net pada match point.
"Setelah dia betul-betul membunuh saya di set kedua, saya berpikir, oke, saya bakal mencoba berkompetisi saja," kata Andreeva.
"Tidak banyak nan bisa saya lakukan, dia bermain dengan sangat baik. Saya hanya memutuskan untuk berjuang demi setiap poin."
"Tidak masalah gimana saya memasukkan bola, tapi saya kudu memasukkannya. Pada akhirnya, hasilnya tidak terlalu buruk."
Sementara itu, Sabalenka hanya memerlukan 52 menit untuk menebus kekalahannya dari Keys di final Melbourne Park pada bulan Januari lalu.
Kesalahan Keys membikin Sabalenka unggul 4-0 pada set pembuka dan pemain Belarusia itu memenangi set tersebut dengan mudah meskipun kondisi berangin.
"Saya tidak menyangka pertandingan itu bakal berjalan secepat itu tetapi saya sangat gembira," kata Sabalenka.
"Balas dendam nan sangat dibutuhkan." (Ndf/I-1)