ARTICLE AD BOX
Washington DC -
Pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald Trump resmi memecat sekitar 2.000 staf Badan Pembangunan Internasional AS alias USAID nan bekerja di wilayah AS pada Minggu (23/2). Sebagian besar staf USAID lainnya, termasuk staf global, diberi libur administratif, nan berfaedah menonaktifkan mereka.
"Semua personel nan kepala langsung oleh USAID, selain personel nan ditunjuk untuk fungsi-fungsi penting, kepemimpinan inti dan/atau program nan ditunjuk secara khusus, bakal diberikan libur administratif secara global," sebut email pemberitahuan untuk para staf USAID, seperti dilansir CNN, Senin (24/2/2025).
Email pemberitahuan itu dikirimkan kepada para staf USAID pada Minggu (23/2) sore, sekitar pukul 14.42 waktu setempat. Cuti administratif itu disebut resmi bertindak pada hari nan sama mulai pukul 23.59 malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada saat nan sama, USAID mulai menerapkan Pengurangan Angkatan nan bakal berakibat pada sekitar 2.000 personel USAID nan bekerja di Amerika Serikat (AS)," jelas email pemberitahuan untuk para staf USAID tersebut.
Disebutkan oleh email tersebut bahwa para staf USAID nan terdampak langkah ini "akan menerima pemberitahuan khusus" pada Minggu (23/2) waktu setempat.
Langkah ini menuai kekecewaan dan kritikan dari Asosiasi Dinas Luar Negeri Amerika (AFSA), salah satu serikat pekerja nan mewakili para staf USAID.
"Sangat kecewa dengan keputusan pemerintah nan terburu-buru dan tidak berperasaan nan membiarkan para pegawai negeri kita nan berdedikasi berada dalam ketidakpastian," ucap Presiden AFSA, Tom Yazdgerdi, dalam pernyataan pada Minggu (23/2) waktu setempat.
"Berkali-kali, para personil kami telah mengungkapkan gimana pilihan-pilihan sembrono dan retorika tidak manusiawi nan ditunjukkan kepada mereka, nan telah menyebabkan kerugian nan tidak terhitung terhadap kehidupan pribadi dan ahli mereka," sebutnya.
Simak buletin selengkapnya di laman selanjutnya.
Langkah ini menandai kehancuran terhadap lembaga federal nan selama bertahun-tahun memberikan support kemanusiaan di seluruh dunia.
CNN sebelumnya melaporkan bahwa setelah seorang pengadil federal AS, pada Jumat (21/2), membatalkan perintah penundaan nan menghalangi pemerintahan Trump untuk memberikan libur administratif kepada ribuan staf USAID, langkah "pembersihan" badan federal itu oleh pemerintahan Trump langsung berlanjut.
Di antara para staf nan menjadi sasaran langkah itu adalah para pegawai Biro Bantuan Kemanusiaan USAID, nan beberapa orang di antaranya ditugaskan untuk merespons secara sigap terhadap bencana-bencana di seluruh dunia.
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu