Iran Berikan Peringatan Kepada As

Sedang Trending 18 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Iran Berikan Peringatan kepada AS Warga Iran menentang hukuman dari AS.(Al Jazeera)

IRAN memperingatkan bakal menanggapi dengan tegas jika Amerika Serikat (AS) mencoba memaksakan tuntutan kepada Republik Islam tersebut saat negara itu meningkatkan tekanan atas program nuklirnya.

"Setiap tindakan mendorong reaksi," kata Menteri Luar Negeri Iran Seyed Abbas Araghchi.

Komentar Iran muncul setelah Presiden Donald Trump mengatakan bahwa dia mengirim surat kepada Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Langkah itu berpotensi menandakan perubahan dalam hubungan AS-Iran nan memadukan pendekatan diplomatik dengan hukuman ekonomi.

Ketegangan antara AS dan Iran telah meningkat setelah Trump memberlakukan kampanye tekanan maksimum. Ia berupaya membawa Teheran untuk merundingkan kembali ketentuan program nuklirnya.

Pejabat Iran, nan menyangkal menerima surat Trump, menuduh pemerintah AS melakukan perundungan.

"Di masa lalu, AS menikmati rasa hormat dari Iran setiap kali bersikap hormat dalam wacananya dan AS dikonfrontasi setiap kali bersikap mengancam," kata Araghchi pada Senin (10/3).

Pejabat Iran mengatakan mereka tidak bakal terlibat dalam negosiasi di bawah tekanan AS. 

AS telah memaparkan kemungkinan tindakan militer terhadap Iran untuk menghentikan ambisi nuklirnya nan dianggapnya mengancam.

"Ada dua langkah untuk menghadapi Iran: melalui tindakan militer alias dengan mencapai kesepakatan. Saya lebih suka mencapai kesepakatan lantaran tujuan saya bukanlah untuk menyakiti Iran. Mereka orang-orang nan hebat," ujar Presiden AS Donald Trump dalam wawancara dengan Fox News. 

Menteri Luar Negeri Iran Seyed Abbas Araghchi mengatakan bahwa program daya nuklir Iran selalu dan bakal selalu sepenuhnya damai. Oleh lantaran itu, pada dasarnya tidak ada nan namanya potensi militerisasi. 

"Kami TIDAK bakal bermusyawarah di bawah tekanan dan intimidasi. Kami apalagi TIDAK bakal mempertimbangkannya, apa pun subjeknya. Negosiasi berbeda dengan intimidasi dan mengeluarkan perintah. Kami sekarang berkonsultasi dengan E3--dan secara terpisah dengan Rusia dan Tiongkok--dengan kedudukan nan setara dan saling menghormati. Tujuannya mengeksplorasi cara-cara untuk membangun lebih banyak kepercayaan dan transparansi pada program daya nuklir kami sebagai hadiah atas pencabutan hukuman nan melanggar hukum," paparnya.

Misi Iran di PBB menambahkan, "Jika tujuan negosiasi untuk mengatasi kekhawatiran mengenai potensi militerisasi program nuklir Iran, obrolan semacam itu dapat dipertimbangkan. Namun, jika tujuannya pembongkaran program nuklir tenteram Iran untuk mengeklaim bahwa nan kandas dicapai Obama sekarang telah tercapai, negosiasi semacam itu tidak bakal pernah terjadi." (Newsweek/I-2)

Selengkapnya