Trump: Pesan Positif Soal Gencatan Senjata Ukraina-rusia, Tapi Masih Belum Pasti

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
 Pesan Positif Soal Gencatan Senjata Ukraina-Rusia, Tapi Masih Belum Pasti Donald Trump mengungkapkan menerima "pesan positif" mengenai potensi gencatan senjata antara Ukraina dan Rusia. Trump menyatakan perwakilan sedang menuju Rusia.(Media Sosial X)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkapkan telah mendapatkan "pesan positif" mengenai potensi gencatan senjata antara Ukraina dan Rusia.

"Tetapi pesan positif tidak berfaedah apa-apa," katanya kepada wartawan saat berjumpa dengan Taoiseach Irlandia, Michéal Martin, di Ruang Oval. "[Ini adalah] situasi nan sangat serius."

Trump menambahkan perwakilan "sedang menuju Rusia saat ini juga" untuk membahas proposal tersebut.

"Mudah-mudahan, kita bisa mendapatkan gencatan senjata dari Rusia. Jika itu terjadi, saya pikir itu bakal menjadi 80% dari jalan menuju penghentian pertumpahan darah nan mengerikan ini."

Dalam pernyataan nan telah menjadi sering diucapkannya, Trump kembali menyalahkan Joe Biden lantaran "membiarkan" bentrok di Ukraina terjadi.

Berbicara kepada wartawan di dalam Ruang Oval, Trump mengatakan bahwa hukuman terhadap Rusia bisa menjadi "menghancurkan" jika negara itu memilih untuk melanjutkan perang.

"Ada hal-hal nan bisa dilakukan nan tidak bakal menyenangkan dalam makna finansial. Saya bisa melakukan sesuatu secara finansial," kata Trump.

"Itu bakal sangat jelek bagi Rusia. Saya tidak mau melakukannya, lantaran saya mau mencapai perdamaian."

Hal-hal "finansial" tersebut bisa menjadi "menghancurkan" bagi Moskow, tambahnya.

"Kita semakin dekat untuk mungkin mendapatkan sesuatu [terkait Ukraina] nan bisa diselesaikan," kata Trump kepada wartawan, sembari mencatat bahwa menurutnya pihak Ukraina nan sebelumnya "sulit" telah mengubah pola pikir mereka.

"Saya berhadapan dengan seseorang [Zelensky] nan tampaknya tidak menginginkan perdamaian. Sekarang dia telah menyetujuinya," lanjut Trump. "Jadi, kita lihat saja nanti."

Presiden menolak menilai potensi kesepakatan, tetapi mengatakan bahwa dia percaya "itu masuk logika bagi Rusia" dan menambahkan, "kami juga telah membahas mengenai wilayah." (BBC/Z-2)

Selengkapnya