ARTICLE AD BOX

KUMPARAN sukses mengadakan forum ekonomi bergengsi, The Economic Insights 2025, nan berjalan pada Rabu (19/2) di The Westin Jakarta. Forum ini menjadi arena pertemuan antara pemerintah, pelaku industri, dan penanammodal untuk membahas strategi menghadapi dinamika ekonomi dunia serta mendorong pertumbuhan berkelanjutan dengan tema Navigating Uncertainty, Steering Growth.
Sejumlah tokoh krusial dalam perekonomian Indonesia turut datang dalam aktivitas ini, termasuk Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri UMKM Maman Abdurrahman, dan Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana. Mereka berbagi pandangan mengenai kebijakan ekonomi nan bakal diterapkan guna memperkuat ketahanan dan daya saing nasional.
Pemimpin Redaksi Kumparan, Arifin Asydhad, dalam sambutannya menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah, bumi usaha, dan masyarakat sangat diperlukan dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
“Kami mau The Economic Insights 2025 menjadi ruang obrolan nan tidak hanya membahas tantangan, tetapi juga menawarkan solusi nyata untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Digitalisasi, investasi, serta penguatan UMKM dan sektor pariwisata menjadi fondasi utama dalam mendorong pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Optimisme terhadap posisi Indonesia dalam perekonomian dunia turut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Dalam pidato pembukaannya, dia menyebut bahwa Indonesia telah menjadi ekonomi terbesar kedelapan di bumi berasas Purchasing Power Parity (PPP), dengan nilai PDB mencapai US$4,8 triliun.
“Indonesia terus berkembang dengan kebijakan ekonomi nan mendukung investasi dan pertumbuhan berkelanjutan,” ujar Airlangga.
Tahun 2025 dipandang sebagai era baru bagi Indonesia dengan kebijakan pemerintahan nan konsentrasi pada investasi, demokrasi, dan pemulihan ekonomi pascapandemi.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8%, nan menjadi salah satu perhatian utama dalam forum ini.
Dalam kesempatan nan sama, Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, menyoroti pentingnya pengawasan dan audit nan lebih ketat dalam kebijakan ekonomi nasional.
“Salah satu kelemahan kita selama bertahun-tahun adalah kurangnya pengawasan terhadap kebijakan nan telah dibuat. Sekarang, Presiden Prabowo menginstruksikan agar setiap kebijakan diawasi dan diaudit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) guna memastikan efektivitasnya,” tegas Luhut.
Salah satu topik utama dalam forum ini adalah peran strategis UMKM dan pariwisata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Berdasarkan info dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, UMKM menyumbang lebih dari 60 persen terhadap PDB nasional dan menyerap nyaris 97 persen tenaga kerja di Indonesia. Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, dalam paparannya menyoroti tantangan nan tetap dihadapi sektor UMKM.
“UMKM selalu disebut sebagai tulang punggung ekonomi nasional, tetapi sering kali juga dianggap sebagai problem sosial. Kami di Kementerian UMKM mau mengubah perspektif ini agar UMKM tidak lagi dilihat sebagai masalah, melainkan sebagai kekuatan ekonomi nan kudu terus didorong,” ujarnya.
Di sisi lain, sektor pariwisata juga menunjukkan tren pemulihan nan positif dengan kontribusi terhadap PDB mencapai 4,01 persen pada tahun 2024. Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, menegaskan bahwa sektor ini mempunyai potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama di daerah.
“Pariwisata bukan hanya soal wisatawan, tetapi juga akibat ekonominya nan luas, termasuk dalam mendorong pembangunan prasarana dan ekonomi imajinatif di beragam daerah,” katanya.
Forum ini juga diisi dengan sesi obrolan panel nan menghadirkan pembicara dari beragam sektor, termasuk akademisi, pelaku industri, dan perwakilan pemerintah.
Beberapa di antaranya adalah Penasehat Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro, Staf Ahli Bidang UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting, serta Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah.
Sebagai platform obrolan strategis, The Economic Insights 2025 memberikan wawasan mendalam bagi pelaku bisnis, investor, dan pemimpin industri dalam merumuskan strategi menghadapi tantangan ekonomi ke depan.
Diskusi nan berjalan juga membuka kesempatan kerjasama antar sektor untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nan inklusif dan berkelanjutan.
Forum ini mendapat support dari sejumlah mitra strategis, termasuk BRI, Pamerindo Indonesia, Permodalan Nasional Madani, dan Telkom Indonesia. (Z-10)