ARTICLE AD BOX
Liputan6.com, Depok - Jumlah penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Kota Depok mengalami peningkatan di tiap tahunnya. Hal itu berasas laporan dari akomodasi kesehatan nan dihimpun Dinas Kesehatan Kota Depok.
Kepala Dinas Kota Depok, Mary Liziawati membenarkan penyakit HIV dan AIDS perlu menjadi perhatian dan kewaspadaan masyarakat. Menurutnya, jumlah penderita HIV perlu menjadi perhatian meskipun angkanya mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Ini juga turun (jumlah penderita), tapi memang turunnya tidak turun ini ya (drastis), jadi jika kita bandingkan (tahun lalu) ya relatif nyaris sama jumlahnya," ujar Mary saat ditemui di Pasar Sukatani, Depok, Kamis (13/3/2025).
Berdasarkan info Dinkes Depok, jumlah kasus HIV dan AIDS dari 2018 sampai 2024, angkanya naik turun. Pada 2018 jumlah penderita HIV mencapai 220 orang, 2019 sebanyak 247 orang, 2020 sebanyak 193 orang, 2021 sebanyak 199 orang, 2022 sebanyak 327 orang, 2023 sebanyak 435 orang, dan 2024 sebanyak 405 orang.
"Memang kan kita ada peningkatan jumlah periksa dibandingkan dengan tahun 2023," terang Mary.
Dinas Kesehatan Kota Depok berupaya melakukan pemeriksaan HIV dan AIDS lebih luas kepada masyarakat. Hal itu nan membikin Dinas Kesehatan Kota Depok menemukan para penderita nan terpapar HIV.
"Kemudian ketemunya lebih banyak ya lantaran memang jumlah nan diperiksa nya lebih banyak," jelas Mary.
Tidak dapat dipungkiri, lanjut Mary, dari hasil pemeriksaan nan dilakukan akomodasi kesehatan di Kota Depok, terdapat penderita terpapar baru HIV. Dinas Kesehatan Kota Depok berupaya melakukan pencegahan dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat.
"Ini kan penambahan kasus baru, tapi nan sudah teridentifikasi positif dan sedang diobati ada. Ini ada 52.000 orang nan dites kemudian nan ketemu positifnya kan 405," ungkap Mary.