ARTICLE AD BOX
Jakarta, leopardtricks.com - Indonesia dan Vietnam memperkuat hubungan diplomatik kedua negara nan telah terjalan selama 70 tahun. Penguatan ini ditandai dengan penyelenggaraan High Level Business Dialogue berjudul "Vietnam and Indonesia: A Partnership for Progress and Prosperity" di Jakarta, kemarin (10/03).
Turut datang di perbincangan upaya ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Sekjen Partai Komunis Vietnam To Lam.
Ini adalah momen krusial untuk mengeksplorasi kesempatan kerja sama ekonomi dan investasi kedua negara guna mencapai pertumbuhan ekonomi nan lebih inklusif dan berkelanjutan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan dengan populasi campuran mencapai nyaris 400 juta jiwa, Indonesia dan Vietnam mempunyai potensi besar dalam meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi. Menko Airlangga menyampaikan bahwa pada tahun 2024, perdagangan bilateral keduanya terus menunjukkan perkembangan signifikan dengan total perdagangan mencapai US$ 15 miliar.
Dia pun memandang investasi kedua negara terus meningkat dalam beragam sektor, termasuk pertanian, infrastruktur, manufaktur, dan teknologi. Salah satu proyek investasi strategis nan melangkah ialah pembangunan pabrik kendaraan listrik VinFast di Subang, Jawa Barat, nan mencerminkan semakin eratnya kerja sama di sektor transportasi berkelanjutan.
Selain itu, sektor pariwisata juga menjadi perhatian dalam kerja sama bilateral ini. Maskapai penerbangan nasional dari kedua negara, Vietnam Airlines dan Garuda Indonesia, terus memperluas kerjasama guna meningkatkan jumlah visitor antara Indonesia dan Vietnam.
Menko Airlangga juga menyebut beberapa langkah strategis nan dapat dilakukan untuk mendukung ekonomi kedua negara.
"Pertama, mengoptimalkan pemanfaatan Perjanjian Perdagangan ASEAN (ATIGA) nan memungkinkan tarif 0% pada 99,8% komoditas guna meningkatkan nilai perdagangan bilateral," papar Airlangga, dalam pidato sambutannya, Senin (10/3/2025)
Kedua, mempercepat mengambil transaksi digital lintas pemisah guna meningkatkan aktivitas ekonomi. ASEAN juga tengah mempersiapkan ASEAN Digital Economic Framework Agreement (DEFA) nan bakal ditandatangani pada KTT ASEAN tahun ini.
Ketiga, meningkatkan kerjasama di bagian teknologi untuk membantu upaya berkembang dan bersaing secara lebih efektif di kancah global, khususnya bagi UMKM. Raksasa teknologi Vietnam, FPT, telah memperluas jaringan bisnisnya di Indonesia, menciptakan kesempatan baru untuk berkolaborasi.
Kemudian, Airlangga menyebut bahwa Indonesia dan Vietnam perlu menghasilkan produk berbobot tambah tinggi guna memperkuat daya saing produk di pasar global. Misalnya, mobil listrik Vietnam (VinFast) nan telah memasuki pasar Indonesia, alias farmasi hewan Indonesia (VAKSINDO) nan baru saja menyelesaikan pembangunan pabrik vaksin hewan terbesar di Vietnam.
Dia juga menyoroti tantangan nan tetap dihadapi dalam kerja sama perdagangan, termasuk adanya beragam kebijakan Non-Tariff Measures (NTM). Oleh lantaran itu, diperlukan obrolan dan konsultasi lebih lanjut untuk mengatasi hambatan tersebut dengan mempertimbangkan kebutuhan kedua negara.
Lebih lanjut, Airlangga juga menyebut Indonesia dan Vietnam mempunyai komoditas unggulan nan nyaris sama, terutama di sektor pertanian, sehingga peningkatan kerja sama dalam rantai pasokan bakal menguntungkan kedua negara.
"Saat ini, kerja sama antara kedua negara tetap terbatas pada perdagangan dan investasi. Dengan populasi anak muda nan besar dan semakin melek teknologi, Indonesia dan Vietnam mempunyai potensi untuk menjadi pusat ekonomi digital ASEAN," kata Airlangga.
Melihat potensi besar dalam ekonomi digital tersebut, Indonesia dan Vietnam menegaskan pentingnya mempercepat kerja sama dalam ekonomi digital dengan menandatangani Letter of Intent tentang Kerja Sama Peningkatan Kapasitas di Bidang Teknik dan Ekonomi Digital untuk mengembangkan kapabilitas insinyur dan talenta di bagian teknologi, mempromosikan inisiatif ekonomi digital termasuk ICT, semikonduktor, dan industri kendaraan listrik, serta mengeksplorasi kerjasama potensial.
"Melalui pertemuan hari ini, kita menunjukkan semangat dari para pengusaha dan penanammodal kedua negara. Oleh lantaran itu, saya optimis bahwa Indonesia dan Vietnam bakal dapat membangun kemitraan nan berfaedah bagi kedua negara dan berkontribusi pada organisasi global. Saya juga berambisi untuk dapat semakin memperkuat kemitraan kita dan mengeksplorasi kesempatan lebih lanjut untuk kerjasama antara Indonesia dan Vietnam," pungkas Airlangga.
(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Pabrik Vinfast di Subang Siap Beroperasi Akhir 2025
Next Article Bos VinFast Buka-bukaan Alasan Bangun Pabrik Rp 3,23 Triliun di Subang