Danantara Diluncurkan, Gekrafs Optimistis Ekonomi Kreatif Jadi Magnet Investasi

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Liputan6.com, Jakarta - Peluncuran Danantara, lembaga pengelola investasi negara nan baru, membuka kesempatan bagi sektor ekonomi imajinatif untuk mendapatkan suntikan biaya segar. Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) optimistis investasi melalui Danantara dapat membawa akibat positif bagi industri imajinatif nan kian berkembang di Indonesia.

Ketua Umum Gekrafs, Kawendra Lukistian, menegaskan bahwa ekonomi imajinatif bukan sekadar panggung budaya, melainkan sektor dengan potensi return on investment (ROI) tinggi.

"Sudah saatnya memandang investasi di sektor imajinatif bukan sekadar membiayai kegemaran alias seni, tetapi sebagai instrumen ekonomi nan mempunyai daya ungkit tinggi," ujar Kawendra, Selasa (25/2/2025).

Menurutnya, sektor imajinatif mempunyai daya tahan terhadap gejolak ekonomi dunia dan bisa menciptakan nilai tambah secara cepat. Ia pun mendorong Danantara agar berani melirik potensi industri imajinatif nan semakin kompetitif di pasar internasional.

Komitmen Pemerintah dan Danantara

Presiden Prabowo Subianto juga menyoroti pentingnya Danantara sebagai instrumen pembangunan nasional.

“Danantara Indonesia bukan hanya sebuah badan pengelola investasi, tetapi juga kudu menjadi instrumen pembangunan nasional nan bakal mengoptimalkan langkah kita mengelola kekayaan Indonesia," ungkap Prabowo.

Dukungan terhadap sektor imajinatif juga datang dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, nan menekankan pentingnya insentif fiskal untuk mendukung pertumbuhan industri ini.

"Kami bakal terus mendorong kebijakan nan mendukung investasi di sektor ekonomi imajinatif agar bisa bersaing di tingkat global," ujarnya.

CEO Grup Danantara, Rosan Roeslani, memastikan lembaganya bakal mengoptimalkan aset dan dividen BUMN untuk investasi strategis, termasuk di industri kreatif.

"Kami memandang ekonomi imajinatif sebagai sektor dengan potensi besar, baik dalam menciptakan lapangan kerja maupun meningkatkan daya saing ekonomi nasional," kata Rosan.

Ekonomi Kreatif: Sektor Menjanjikan

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sektor ekonomi imajinatif menyumbang 7,44 persen terhadap PDB nasional dan menyerap 14,28 persen tenaga kerja. Pada 2022, nilai tambah sektor ini mencapai Rp1.280 triliun dan terus meningkat pada 2023.

Keberhasilan beberapa negara dalam mengalokasikan biaya kekal (SWF) mereka ke industri imajinatif menjadi contoh bahwa sektor ini mempunyai prospek cerah. Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Inggris telah sukses menanamkan investasi di bagian media, hiburan, seni, dan kreasi dengan imbal hasil nan kompetitif.

Gekrafs menilai Indonesia mempunyai potensi serupa, terutama dengan meningkatnya daya saing produk imajinatif lokal di pasar global.

Kombinasi antara Danantara sebagai mesin investasi negara dan talenta imajinatif Indonesia diyakini bakal menciptakan cerita sukses kelas dunia, mulai dari movie box-office internasional, gim digital populer, hingga produk fesyen nan menembus pasar global.

"Kami di Gekrafs mendorong para pemangku kepentingan, termasuk Danantara, untuk berani melirik potensi besar ekonomi kreatif. Investasi ini tidak hanya bakal menguntungkan secara finansial, tetapi juga bakal meningkatkan daya saing dan reputasi Indonesia di mata dunia. Kami siap berbincang dan memberikan pemetaan potensi imajinatif di beragam daerah, agar investasi dapat tepat sasaran dan berkelanjutan," ungkap Kawendra.

Kawendra juga menekankan pentingnya support dalam perihal regulasi, pendidikan, dan pemasaran.

“Dukungan investasi kudu diiringi dengan kebijakan nan mendukung proses kreatif, serta peningkatan kualitas SDM. Di era persaingan global, talenta adalah aset utama. Gekrafs bakal terus bersinergi dengan pemerintah dan bumi upaya untuk menciptakan ekosistem imajinatif nan inklusif," jelasnya.

Ketua Bidang Kerja Sama Gekrafs, Amin Ahlun, menegaskan kesiapan Gekrafs untuk bekerja-sama secara global.

"Kami siap membuka ruang kerjasama dengan Danantara serta mitra internasional untuk mendorong produk imajinatif Indonesia menembus pasar bumi sekaligus menarik investasi dunia ke Tanah Air," jelas Amin.

Dengan diversifikasi investasi Danantara ke sektor kreatif, diharapkan Indonesia dapat mengembangkan ekosistem industri imajinatif nan lebih inklusif, berkelanjutan, dan berkekuatan saing tinggi di tingkat global.

Infografis

Selengkapnya