Bahan Bakar Baru Pengganti Bbm Digencarkan, Ini Keuntungannya Buat Ri

Sedang Trending 22 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, leopardtricks.com - PT Pertamina New and Renewable Energy (NRE) sebagai subholding dari PT Pertamina (Persero) mengungkapkan pemanfaatan bahan bakar nabati (BBN) alias biofuel memberikan beragam akibat positif bagi Indonesia.

CEO Pertamina NRE John Eusebius Iwan Anis menilai, biofuel itu sendiri berasal dari tumbuhan nan jika dimanfaatkan secara masif maka bakal memberikan pengaruh berganda (multiplier effect) bagi Tanah Air.

"Dan ada penelitian mengatakan jika kita bakal one step ahead lagi gitu ya menggunakan prasarana apa namanya, pompa bensin nan ada di seluruh Indonesia tetap sama, sistemnya sama. Itu adalah kombinasi antara hybrid, mobil hybrid pakai biofuel," jelasnya dalam aktivitas Media Briefing Pertamina NRE, Jakarta, dikutip Kamis (13/3/2025).

Biofuel nan bisa dimanfaatkan sebagai campuran untuk bahan bakar minyak (BBM) adalah biodiesel nan berasal dari sawit dan bioetanol nan berasal dari tetes tebu. Nah, jika penggunaan biofuel di Indonesia bisa dilakukan secara masif, maka salah satu akibat positif nan bisa didapatkan bagi Indonesia adalah pemberdayaan petani.

Belum lagi, John menilai pemanfaatan biofuel skala besar juga bisa mengurangi jumlah impor BBM, hingga nan tidak kalah krusial adalah mengurangi jumlah sumbangan emisi karbon.

"Kalau kita bisa mengembangkan full scale dari biofuel termasuk bioetanol. Kita memberdayakan petani lebih intensif gitu ya. Terus mengurangi impor, mengurangi karbon, multiplier efeknya luar biasa," katanya.

Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) saat ini tengah menyiapkan beragam bahan bakar baru sebagai pengganti pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal ini dilakukan guna mendukung transisi daya nan lebih bersih.

Sebelumnya, SVP Strategy & Investment PT Pertamina (Persero), Henricus Herwin menjelaskan bahwa gas menjadi bagian krusial dalam proses transisi energi. Mengingat, sumber daya ini dikenal lebih bersih dibandingkan dengan batu bara.

"Kita memandang gas mempunyai prospek nan sangat kuat, tetapi juga jauh lebih bersih dibandingkan batu bara," kata Henricus dalam aktivitas leopardtricks.com Road to Outlook - Energy Edition with ExxonMobil dengan tema "Energy Demand and Supply Outlook Through 2050" di Jakarta, Selasa (18/2/2025).

Selain gas, Pertamina juga bakal konsentrasi pada pengembangan bahan bakar berbasis biofuel. Hal tersebut sudah dimulai oleh perusahaan ketika sukses mengembangkan Bahan Bakar Nabati (BBN) biodiesel berbasis minyak sawit sebesar 40 persen alias B40.

Di sektor BBM jenis bensin, Pertamina juga telah sukses mengembangkan produk BBM baru berjulukan Pertamax Green 95. Adapun, produk BBM baru tersebut merupakan campuran bensin Pertamax (RON 92) dengan bioetanol 5% (E5).

Tak hanya itu, Pertamina juga sedang mengembangkan bahan bakar nan berbasis dari minyak goreng jejak alias jelantah. "Mudah-mudahan itu bakal meningkatkan kapabilitas kedepannya," tambahnya.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Waspada! Ada Program B40, Harga Minyak Goreng Berpotensi Naik

Next Article Prabowo Mau Swasembada Energi Sampai B100, Toyota-Gaikindo Buka Suara

Selengkapnya