Apbn Bikin Was-was Investor, Kantor Sri Mulyani Buka Suara!

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, leopardtricks.com - Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir Februari 2025 tercatat defisit Rp31,2 triliun alias 0,13% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Belanja negara dalam dua bulan pertama adalah Rp348,1 triliun alias 9,6% dari sasaran APBN. Pemerintah pusat menghabiskan Rp211,5 triliun dan transfer wilayah Rp136,6 triliun.

Sedangkan pendapatan negara mencapai Rp316,9 triliun. Komponen terbesar adalah pajak nan mencapai Rp187,8 triliun dan bea cukai Rp52,6 triliun.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Febrio Kacaribu menjelaskan memastikan bahwa APBN tetap berada dalam jalur nan betul dan pemerintah berkomitmen untuk mengoptimalkan shopping negara demi menjaga pertumbuhan ekonomi.

Dengan adanya beragam tantangan baik dari dalam dan luar negeri, Febrio menjelaskan bahwa APBN kudu dilaksanakan secara efisien.

"Dalam tantangan dunia nan semakin berat sekarang, kita justru belanjanya kudu semakin efisien dan semakin menciptakan pertumbuhan ekonomi. Nah ini tentunya tidak mudah dalam kondisi dunia seperti sekarang," ujar Febrio di Kantor Kementerian Keuangan, Kamis (13/3/2025).

Ia pun menyoroti dengan adanya perang dagang, pertumbuhan ekonomi dunia bakal kemungkinan bakal lebih rendah. Maka dari itu, APBN dipastikan dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat, menciptakan lapangan pekerjaan, serta pertumbuhan ekonomi.

"Sehingga dalam konteks ini sangat menjadi urgency juga sebenarnya bagi Indonesia untuk memastikan bahwa shopping dari pemerintah itu APBN untuk bisa langsung pertama dirasakan langsung oleh masyarakat, lampau kedua nan menciptakan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi," ujarnya.

Febrio juga menegaskan bahwa penerimaan negara tetap melangkah sesuai sasaran meskipun menghadapi tantangan tertentu. Ia mengakui bahwa pada awal tahun biasanya terjadi sedikit perlambatan penerimaan akibat aspek musiman.

"Memang secara seasonal awal tahun itu biasanya ada sedikit perlambatan, tetapi juga kita lihat ada koreksi dari nilai komoditas tadi sudah dijelaskan," ujarnya.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Sri Mulyani Sebut Trump Bikin Rupiah & Surat Utang RI "Merana"

Next Article Breaking! APBN Tekor Rp309 Triliun per Oktober 2024

Selengkapnya