ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) memastikan tetap menggelar program pikulan motor cuma-cuma (motis) selama arus mudik libur Lebaran tahun 2025. Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo pun menepis rumor peniadaan program ini lantaran adanya efisiensi anggaran di Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Untuk Motis Lebaran 2025, aman, sejauh ini tetap aman," kata Didiek saat ditemui wartawan usai konvensi pers persiapan masa pikulan Lebaran 2025, Selasa (25/2/2025).
Adapun di Lebaran tahun ini, KAI bakal mengoperasikan 54 kereta tambahan, terdiri dari 40 kereta jarak jauh komersial, dua kereta api jarak kauh dengan skema PSO, dan dua kereta api lokal komersial.
"Kemudian untuk wisata kereta nan dijalankan hanya 2 kereta dan 8 kereta untuk melayani Motis Lebaran. Paling banyak jarak jauh komersial nan biasa digunakan untuk mudik Lebaran," ujar Didiek.
Hapus Motis
Terpisah, Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno justru meminta pemerintah agar meniadakan pikulan mudik cuma-cuma sepeda motor. Sebab, kata dia, pikulan motis tidak berakibat signifikan menekan jumlah pemudik motor selama libur Lebaran 2025.
"Motis diselenggarakan sejak 2014. Kapasitasnya kurang dari 1% dari total pemudik sepeda motor, sehingga tidak berpengaruh terhadap upaya mengurangi pemudik sepeda motor. Lebih bijak, menambah kapabilitas angkut bus dan KA gratis," kata Djoko dalam keterangannya.
Dia pun mengutip info kuota mudik cuma-cuma dari Kemenhub tahun 2024, di mana kapabilitas total tahun 2023 sebanyak 16.340 unit sepeda motor (Ditjenhubdat 800 unit, Ditjen. Perkeretaapian 10.440 unit dan Ditjenhubla 5.000 unit). Sementara tahun 2024, kapabilitas total 17.880 unit sepeda motor (Ditjenhubdat 900 unit, Ditjen. Perkeretaapian 12.180 unit dan Ditjenhubla 4.800 unit).
Sementara, lanjutnya, pulau Jawa merupakan pulau dengan populasi sepeda motor terbanyak di Indonesia, dengan nomor mencapai 97,2 juta unit kendaraan bermotor. Disusul Pulau Sumatra dengan 33,8 juta unit kendaraan bermotor, Kalimantan dengan 7,36 persen kendaraan bermotor, Sulawesi dengan 6,22 persen kendaraan bermotor, dan Bali dengan 3,15 persen kendaraan bermotor
"Mudik sepeda motor cuma-cuma di Pulau Jawa tidak diperlukan lagi. Data BPS (2024), prosentase sepeda motor 84,5% dari jumlah kendaraan bermotor di Indonesia," sebutnya.
"Hal ini menunjukkan, rata-rata setiap rumah tangga sudah mempunyai sepeda motor dan jarak dari stasiun alias terminal bus ke tujuan tidak begitu jauh tetap tersedia moda lanjutan cukup banyak di Pulau Jawa. Minimal bisa dijemput keluarganya menggunakan sepeda motor," tambah Djoko.
Foto: (CNBC Indonesia/Chandra Dwi)
Tengah Dirut KAI Didiek Hartanyo, kanan Dirut Perum Damri Setia N Milatia Moemin, dalam aktivitas konvensi pers persiapan masa pikulan lebaran 2025 dengan tema "Dukungan dan Kesiapan BUMN untuk Infrastruktur dan Transportasi Darat Menyambut Idul Fitri 2025. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi)
(dce)
Saksikan video di bawah ini:
Rel Kereta Dihantam Banjir di Jawa Tengah, 11 Rute KA Dialihkan
Next Article KA Taksaka Tabrak Truk di Bantul, 6 Perjalanan Kereta Terlambat