Warga Depok Resah, Tangki 10 Juta Liter Air Dekat Perumahan Makin Miring

Sedang Trending 15 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Depok -

Warga di RW 26, Mekarjaya, Perumahan Pesona Depok Estate II, Depok, Jawa Barat, menolak pembangunan tanki air berkapasitas 10 juta liter di dekat tempat tinggal mereka. Warga mengaku takut keberadaan tanki itu membahayakan.

Perwakilan penduduk RW 26, Didik J Rachbini, mengatakan penolakan penduduk sudah terjadi sejak tahun 2020. Dia mengatakan keberadaan tangki air berkapasitas 10 juta liter itu dapat membahayakan warga.

"Warga terdampak tetap mau gedung water tank 10 juta liter air di relokasi. Proyek ini diperkirakan menghabiskan biaya separuh triliun rupiah dan ada indikasi kuat korupsi pemerintahan sebelumnya. Tetapi setelah 4 tahun vakum lantaran ditolak warga, proyek ini bakal dilakukan lagi dengan kondisi gedung sudah semakin miring," ujar Didik dalam keterangan tertulis, Selasa (11/3/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Didik mengatakan ada kajian teknis dari Universitas Indonesia (UI) nan menemukan banyak abnormal serius pada desain, jenis tanah dan bangunan tangki air itu. Dia menyebut kajian itu menemukan pekerjaan perkuatan struktur terhadap water tank wajib melibatkan penduduk terdampak untuk keamanan, kenyamanan dan keselamatan penduduk terdampak.

"Adapun abnormal teknis nan di analisa oleh Lemtek UI nan akhirnya berkapak kerugian kepada penduduk terdampak dari watertank tersebut nan mulai berdiri di tahun 2022 menyebabkan tanah longsor, banjir lumpur ke kompleks kami dan beberapa rumah," ujarnya.

Dia mengatakan kajian oleh Lembaga Teknologi (Lemtek) UI menunjukkan design engineering details nan abnormal dan tidak memenuhi standar keselamatan. Pengerjaan ulang perkuatan struktur dengan kreasi baru disebut tidak melibatkan warga.

Dia mengatakan pekerjaan memperkuat struktur water tank susah lantaran kondisi tangki itu sudah miring ke arah perumahan Pesona Depok Estate II meski belum diisi air. Dia mengatakan perihal itu disebabkan jenis tanah nan berubah menjadi hujan bakal berubah menjadi clay alias tanah liat dan jika musim panas bakal kering.

Dia mengatakan kondisi itu menyebabkan kondisi itu membikin kondisi water tank tidak seimbang. Kondisi itu memicu gedung retak dan miring.

Warga di Depok tolak proyek water tank berkapasitas 10 juta liter (dok. Istimewa)Warga di Depok tolak proyek water tank berkapasitas 10 juta liter (dok. Istimewa)

Dia menyebut posisi water tank berada di atas genting perumahan warga. Dia juga menyebut tanah penduduk terdampak hanya berjarak 6 sampai 7 meter dari garis sepadan proyek itu.

"Keempat, dengan jenis tanah nan sudah dijelaskan di atas dan letak water tank di atas genting perumahan kami penduduk terdampak dengan logika sehat kami bakal susah untuk PDAM melakukan penguatan lantaran setiap musim bakal ada perubahan sifat tanah nan bakal mengakibatkan posisi water tank bakal mengalami kemiringan, hanya menunggu waktu saja water tank tersebut bakal mengalami tragedi nan berakibat kerugian materi dan nyawa," ujarnya.

Dia menyebut PDAM dan Pemkot Depok membangun tangki air berkapasitas 10 juta liter itu dengan arogan tanpa memikirkan hak-hak warga. Dia menyebut banyak kerugian nan dialami penduduk gara-gara proyek itu.

"PDAM dan Pemkot melakukan pembangunan dengan arogan tanpa memikirkan hak-hak penduduk terdampak dan mengakibatkan kerugian nan di PDAM dan Pemkot ciptakan, membangun atas nama kebutuhan air bagi masyarakat tanpa memandang banyak aspek di antara adalah akibat lingkungan nan sudah dirasakan akibat berkurangnya penyerapan air, longsor, serta jebol tembok-tembok pembatasan di kompleks perumahan kami. Warga terdampak tidak pernah menghalangi pembangunan nan berkarakter untuk kepentingan masyarakat tapi ada cara-cara nan sesuai norma dan etika nan benar," ujarnya.

Dia mengatakan penduduk setempat berambisi Wali Kota Depok nan baru, Supian Suri, dan Gubernur Jawa Barat nan baru, Dedi Mulyadi, dapat merelokasi proyek itu. Dia juga menyarankan ada audit terhadap anggaran proyek tersebut.

"Catatan pengingat Depok bukan punya PDAM alias Pemkot dan water tank terbangun dari hasil duit tax payer, masyarakat. Warga terdampak meminta Gubernur Jawa Barat nan baru, Kang Dedi Mulyadi dan Wali kota Depok, bisa segera menghentikan pekerjaan penguatan struktur dan merelokasikan ke tempat lain. Juga tidak kalah krusial memeriksa proyek berbiaya separuh triliun tersebut, nan lebih krusial dialihkan untuk pendidikan alias MBG," ujarnya.

(haf/dhn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Selengkapnya