ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyampaikan realisasi Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2025 nan mengalami namalain defisit 0,13%n alias Rp31,2 triliun per Februari 2025.
Menilik kondisi defisit APBN, Economist CNBC Indonesia, Maesaroh menyebut kondisi ini plural terjadi dalam 10 tahun terakhir mengingat di awal tahun pengeluaran pemerintah mulai meningkat sementara penerimaan negara belum maksimal.
Namun perlu diperhatikan anjloknya penerimaan pajak hingga 34,5% di awal apakah disebabkan persoalan manajemen perpajakan alias coretax. Selain itu pelemahan nilai komoditas menjadi tantangan lain dari penurunan penerimaan pajak RI.
Seperti apa analisa realisasi APBN di awal tahun 2025? Selengkapnya simak perbincangan Shinta Zahara dengan Economist CNBC Indonesia, Maesaroh dalam Squawk Box, leopardtricks.com (Jum'at, 14/03/2025)