Usaid Hancurkan Dokumen Rahasia Di Tengah Restrukturisasi Besar Pemerintahan As

Sedang Trending 14 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
USAid Hancurkan Dokumen Rahasia di Tengah Restrukturisasi Besar Pemerintahan AS USAid dilaporkan telah menghancurkan arsip rahasia dalam jumlah besar di instansi pusat mereka di Washington DC.(Media Sosial X)

PEJABAT di Badan Pembangunan Internasional AS (USAid) mulai menghancurkan arsip rahasia di Gedung Ronald Reagan, Washington DC. Menurut email internal nan diperoleh The Guardian, proses ini dilakukan dengan menggunakan mesin penghancur kertas (shredder) dan dikumpulkan dalam kantong unik untuk membakar arsip dengan label "SECRET" alias 'burn bags'. 

"Silakan hancurkan sebanyak mungkin arsip terlebih dulu menggunakan shredder, dan gunakan burn bags jika shredder tidak tersedia alias perlu istirahat," tulis Sekretaris Pelaksana USAid, Erica Y Carr dalam email tersebut, nan juga menyertakan petunjuk rinci tentang langkah menyegel dan memberi label burn bags dengan benar.

Waktu penyelenggaraan penghancuran dokumen ini terjadi di tengah kontroversi mengenai penutupan USAid secara efektif, menyusul upaya pemerintahan Trump untuk merombak badan independen ini melalui inisiatif nan disebut "Departemen Efisiensi Pemerintah" (Doge).

Doge dipimpin Elon Musk, nan diberi tugas untuk memangkas jumlah pegawai pemerintahan federal dan mengurangi pengeluaran negara. Di tengah kekacauan besar nan melanda pemerintahan AS akibat langkah-langkah nan diambil Doge, USAid menjadi salah satu lembaga nan paling terdampak.

Pemotongan anggaran besar-besaran di USAid memengaruhi proyek-proyek di seluruh dunia, dengan banyak nan dihentikan sementara, ditutup, alias mengalami pengurangan biaya drastis. Langkah ini telah menuai kecaman luas, tidak hanya dari pekerja USAid tetapi juga dari sektor pembangunan internasional, nan memperingatkan akibat buruknya terhadap populasi paling rentan di dunia.

Email USaid (The Guardian)

Ketika lembaga federal dibubarkan alias direstrukturisasi, arsip mereka biasanya dipindahkan ke lembaga penerus alias Arsip Nasional dan Administrasi Catatan (Nara) sesuai dengan Undang-Undang Catatan Federal (FRA). Selama penarikan AS nan tergesa-gesa dari Afghanistan pada 2021, Nara mengingatkan pentingnya pembuangan arsip sensitif dengan kondusif dan sesuai hukum.

Namun, kepatuhan terhadap FRA dalam kasus ini menjadi tanda tanya besar, lantaran undang-undang tersebut secara definitif melarang penghancuran arsip pemerintah sebelum masa penyimpanannya berakhir—biasanya minimal tiga tahun. Selain itu, ada kekhawatiran bahwa tindakan ini dapat menghilangkan bukti krusial nan dibutuhkan untuk permintaan info berasas Undang-Undang Kebebasan Informasi (Foia) dan penyelidikan pengawasan di masa depan.

Kantor Inspektur Jenderal USAid tahun lampau mengumumkan memulai penyelidikan terhadap pengiriman dan penggunaan terminal Starlink milik Musk oleh pemerintah Ukraina.

Anggota Demokrat dari Komite Hubungan Luar Negeri Senat mengirim surat kepada Menteri Luar Negeri, Marco Rubio, pada Februari lalu, menuntut jawaban mengenai akses Doge ke instansi pusat USAid dan catatan lembaga tersebut, meskipun mereka tidak secara spesifik membahas kemungkinan penghancuran dokumen.

Masih belum jelas apakah protokol manajemen arsip nan tepat telah diikuti selama proses ini, alias apakah ada arsip nan semestinya disimpan malah dihancurkan.

“Jika Anda memerlukan burn bags tambahan alias spidol Sharpie, silakan hubungi saya alias Tim Keamanan Informasi SEC,” bunyi email tersebut. (The Guardian/Z-2)

Selengkapnya