Ukraina Merugi Tanpa Bantuan As

Sedang Trending 15 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Ukraina Merugi tanpa Bantuan AS Bendera Amerika Serikat dan Ukraina.(AFP/ANNA MONEYMAKER)

SEORANG politikus senior Ukraina menilai ongkos nan kudu dibayar negaranya bertempur dengan Rusia terlampau banyak tanpa support Amerika Serikat (AS). Tanpa support senjata dan intelijen AS, Ukraina dinilai bakal kehilangan lebih banyak prajurit nan gugur. 

Hal itu dikatakan Wakil Ketua Komite Pertahanan dan Intelijen Ukraina, Yehor Cherniev mengenai keputusan Presiden Donald Trump menghentikan pasokan senjata dan intelijen dengan Ukraina nan saat ini terjadi. 

"Berarti kita bakal kehilangan lebih banyak prajurit," kata Cherniev kepada BBC.

Adapun Ukraina tengah naik ke meja perundingan dengan AS usai perselisihan sengit Presiden Zelensky dengan Trump di Grdung Putih beberapa waktu lalu. 

Menurut Cherniev, Ukraina hanya mempunyai persediaan nan cukup untuk bertempur selama enam bulan lagi. 

Yang lebih mendesak, katanya, adalah pasokan rudal untuk sistem pertahanan udara buatan AS seperti Patriot. Penangkal rudal tersebut menjadi salah satu dari sedikit sistem nan bisa menembak jatuh rudal balistik Rusia. 

Adapun pasokan rudal ATACMS jarak jauh, menurut dia, saat ini sebagian besar sudah dipakai. Dari sisi persenjataan dan amunisi, dia menyebut Ukraina sekarang sudah kurang berjuntai pada suplai dari AS dibandingkan pada awal invasi skala penuh Rusia. 

Produksi senjata Ukraina sendiri disebut sudah meningkat lebih dari 20 kali lipat dengan konsentrasi pada pesawat nirawak produksi dalam negeri. 

Ukraina tetap melakukan serangan pesawat nirawak jarak jauhnya sendiri di dalam wilayah Rusia, sejak keputusan Trump menangguhkan bantuan. Hal itu menunjukkan Ukraina tetap mempunyai akses ke sejumlah intelijen meski asal informasinya tetap belum jelas. (I-3)

Selengkapnya