ARTICLE AD BOX
Tel Aviv -
Seorang personil parlemen Israel mengungkapkan bahwa Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu pernah dipukul putranya, nan kemudian "diasingkan" ke luar negeri. Yair Netanyahu, salah satu dari dua putra PM Israel, diketahui sudah dua tahun terakhir tinggal di Florida, Amerika Serikat (AS).
Yair nan berumur 33 tahun meninggalkan Israel sejak Maret 2023 lalu, ketika marak laporan soal dia dilarang sang ayah, Netanyahu, untuk memposting apa pun di media sosial lantaran postingannya mengobarkan ketegangan di Israel.
Yair nan dikenal berpandangan sayap kanan ini, kerap melontarkan klaim tidak berdasar soal persekongkolan besar-besaran dan upaya kudeta oleh abdi negara kehakiman dan penegak norma Israel terhadap ayahnya. Dia menjadi terkenal saat laporan meluas soal dia mempengaruhi kebijakan PM Israel pada saat itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak meninggalkan Israel, Yair dilaporkan tinggal di kondominium mewah di Florida, AS.
Baru-baru ini, seperti dilansir The New Arab dan Times of Israel, Senin (24/2/2025), salah satu personil parlemen Israel alias Knesset, Naama Lazimi, dari kubu oposisi Partai Demokrat Israel melontarkan pernyataan nan mengejutkan publik.
Dalam rapat dengan Komisi Keuangan Knesset, Lazimi awalnya mempertanyakan pendanaan untuk personil family Netanyahu. Dia membahas pendanaan untuk kunjungan istri Netanyahu, Sara, ke AS dan soal biaya pengawal keamanan bagi Yair, putra Netanyahu dan Sara, nan tinggal di Miami, Florida, AS.
Lazimi kemudian mengatakan bahwa Yair "diasingkan" ke luar negeri setelah memukul ayahnya.
"Saya mau bertanya tentang istri Perdana Menteri, Sara Netanyahu, nan tinggal di luar negeri selama dua bulan. Saya mau bertanya siapa nan membiayai perihal ini, berapa biayanya, dan dari anggaran mana pembiayaan itu diambil?" ucap Lazimi dalam rapat pada Minggu (23/2) waktu setempat.
"Saya mau bertanya tentang putra Perdana Menteri, Yair Netanyahu. Tahun lalu, sebuah tulisan menyebut bahwa biaya pengawal keamanannya mencapai sekitar NIS 2,5 juta (Rp 11,4 miliar) per tahun," sebutnya.
"Saya mau bertanya apakah jumlah ini tetap dianggarkan dan apakah tetap ada niat untuk membiayai masa tinggal anak Perdana Menteri lantaran memukul Perdana Menteri dan dipaksa pergi ke luar negeri lantaran dia merusak simbol kekuasaan?" tanya Lazimi lebih lanjut.
Simak buletin selengkapnya di laman selanjutnya.
Sejumlah personil Knesset lainnya nan datang dalam rapat itu tampak kaget sekaligus tertawa mini mendengar pernyataan Lazimi. "Apa maksud Anda?" tanya salah satu personil Knesset, dengan nada tidak percaya, kepada Lazimi dalam rapat nan terekam video, nan beredar di media sosial.
"Tentu saja, dia diasingkan ke luar negeri," ucap Lazimi merujuk pada Yair Netanyahu.
Lazimi tampak terkejut saat menyadari rekan-rekannya di Knesset tidak mengetahui tuduhan tersebut. Namun ketika dia didesak memberikan penjelasan lebih lanjut soal pernyataannya itu, Lazimi terkesan menepis pernyataan rekannya dan kembali membahas soal pendanaan.
Pernyataan Lazimi ini menuai kecaman dan dibantah mentah-mentah oleh Partai Likud, nan menaungi Netanyahu. Ditegaskan oleh salah satu perwakilan Partai Likud bahwa pernyataan Lazimi itu "sebuah ketidakejujuran tercela, sebuah titik terendah terbaru bagi golongan sayap kiri".
"Naama Lazimi bakal kehilangan kekebalannya dan gajinya, dan siapa pun nan melontarkan ketidakejujuran biadab semacam ini bakal menghadapi gugatan norma dan juga kudu membayar," tegas pernyataan nan dirilis perwakilan Partai Likud.
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu