ARTICLE AD BOX
Bola.com, Jakarta - PSIM Yogyakarta kemungkinan tidak bisa menggunakan Mandala Krida sebagai homebase di BRI Liga 1 2025/2026. Lantas, stadion mana nan bakal menjadi kandang mereka musim depan?
Perihal itu, Direktur Utama PSIM, Liana Tasno, memberikan komentar.
Wanita berumur 40 tahun itu mengatakan, pihaknya sudah menjajaki beberapa opsi stadion untuk menjadi markas sementara tim berjuluk Laskar Mataram.
"Stadion Sultan Agung Bantul alias Moch Soebroto Magelang karena kan pedoman suporternya Bantul sama Magelang juga tetap Brajamusti, tetap berdekatan," ujar Liana Tasno di kanal YouTube Liputan6 baru-baru ini.
Laskar Mataram terancam menjadi tim musafir lantaran markas mereka, Stadion Mandala Krida, tidak memenuhi standar menggelar pertandingan Liga 1. Stadion tersebut belum mempunyai akomodasi penerangan nan memadai.
Bagaimana perjalanan Reycredo Beremanda Bukit dari akademi Persib Bandung hingga akhirnya berkarier di Singapura? Dari tantangan di luar negeri hingga kisah perjuangannya, semuanya diungkap di sini! Simak cerita lengkapnya hanya di podcast Bola Br...
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Rencana Renovasi
:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,565,20,0)/kly-media-production/medias/5135970/original/023085900_1739804942-WhatsApp_Image_2025-02-17_at_19.34.40.jpeg)
Liana Tasno mengungkapkan, manajemen PSIM sempat mendapat tawaran dari pemerintah setempat untuk mengelola Stadion Mandala Krida. Namun, pihaknya tetap pikir-pikir.
"Stadion Mandala Krida enggak ada lampu, ini satu perihal nan saya belum bisa take care lantaran kemarin pemerintah setempat itu menawarkan untuk dikelola oleh kami," kata Liana.
"Untuk value-nya, saya belum manggil vendor lantaran struktur stadionnya juga rusak. Seharusnya saya manggil konsultan bangunan, dilihat jika misalnya struktur retak nan lantai dua, enggak bisa diisi, jadi berapa cost-nya. Rp20 miliar kali itu minimal kali ya."
"Mandala ambruk lantainya, ini makanya kami enggak bisa isi. Lalu, lampu kan mahal banget dan itu juga kudu ada berapa lux dari standar liga. Saya akan coba proposal itu, bakal saya ajukan kepada konsorsium, tapi belum ke-handle," lanjutnya.
Memengaruhi Pemasukan?
:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,565,20,0)/kly-media-production/medias/5136016/original/047372100_1739819317-WhatsApp_Image_2025-02-17_at_19.16.47.jpeg)
Andai nantinya betul-betul kudu ngungsi ke stadion lain, Liana Tasno meyakini secara pemasukan tidak bakal terlalu memengaruhi. Ini lantaran pada musim-musim sebelumnya, laga nan dihelat di Mandala Krida tidak bisa full penonton lantaran adanya pembatasan kuota.
"Justru di Mandala itu berat lantaran hanya 10 ribu penonton dan dengan angan di Bantul alias di Magelang tetap banyak suporter nan setidaknya bisa 15 ribu," beber Liana Tasno.
"Misalnya di Bantul, sebenarnya saya pernah punya pengalaman event di situ. Waktu pertama kali saya sama PSIM, kami mengundang timnas untuk uji coba dengan PSIM."
"Waktu itu 18 ribu sampai 20 ribu penonton bisa sebenarnya, hanya kan lantaran Tragedi Kanjuruhan, jadi kapabilitas diturunkan drastis dan itu buat klub berat lantaran biaya panpel, perizinan apa segala macam kan berat," ungkapnya.
Berakhir Manis
:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,565,20,0)/kly-media-production/medias/5144230/original/004844200_1740579135-20250226AA_Momen_Pengangkatan_Piala_Juara_Liga_2_PSIM_Yogyakarta-01.JPG)
PSIM menyabet gelar jawara Pegadaian Liga 2 2024/2025 sekaligus promosi ke Liga 1 musim depan. Pada partai final, Laskar Mataram menekuk Bhayangkara FC 2-1 di Stadion Manahan, Kota Solo, Jawa Tengah (26-2-2025).
Dua gol pasukan besutan Erwan Hendarwanto itu dicetak Rafinha pada menit ke-9 dan Roken Tampubolon (90+6'). Sementara itu, Bhayangkara FC hanya bisa membalas lewat Felipe Ryan (71').
Trofi juara itu menjadi penutup sempurna bagi PSIM di Liga 2 musim ini. Capaian membanggakan promosi ke BRI Liga 1 mengakhiri penantian Laskar Mataram selama 18 tahun.