Smp Di Bogor Minta Maaf Soal Siswanya Pukul Lawan Saat Turnamen Basket

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Bogor -

SMP Mardi Waluya meminta maaf atas kejadian siswanya nan memukul musuh saat turnamen basket di Kota Bogor, Jawa Barat, (Jabar). Pihak sekolah meminta maaf kepada korban hingga seluruh masyarakat.

"Pada hari ini, dengan segala kesungguhan hati kami SMP Mardi Waluya Cibinong meminta maaf nan sebesar-besarnya kepada korban, orang tua, dan keluarga. Kepada SMP Neger 1 Bogor, kepada Perbasi Kabupaten Bogor, kepada Perbasi Kota Bogor, kepada masyarakat basket di seluruh Indonesia, dan seluruh masyarakat Indonesia nan kami cintai," kata Kepala SMP Mardi Waluya Cibinong, Rina Astuti kepada wartawan di Bogor, Senin (24/2/2025).

Rani menjelaskan kejadian itu terjadi pada hari Senin (17/2) lalu, saat SMP Mardi Waluya melawan SMP Negeri 1 Bogor. Pihaknya menyayangkan kejadian tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sangat menyayangkan bahwa kejadian ini terjadi di lingkungan nan semestinya menjadi tempat untuk mengembangkan talenta dan karakter siswa dalam suasana positif. Jadi, dengan argumen apapun kami pihak sekah tidak membenarkan tindakan pemukulan tersebut," tuturnya.

Usai kejadian, pihaknya kemudian melakukan perbincangan dengan pihak-pihak nan terlibat. Termasuk pihak family korban, di mana sekolah meminta maaf secara langsung.

"Akhirnya kami difasilitasi oleh sekolah penyelenggara untuk mediasi nan dijadwalkan pada hari Jumat 21 Februari 2025 nan bertempat di sekolah Dian Harapan Bogor. Kami mengadakan mediasi lanjutan nan di hari di beragam pihak nan mempunyai peran krusial dalam penyelesaian kasus ini," ungkapnya.

Terjadi Spontan

Sebelumnya, pihak sekolah menyebut siswa nan terlibat tindakan memukul musuh saat turnamen basket di Kota Bogor, Jawa Barat, dilakukan secara spontan. Pihak sekolah menyatakan tidak ada petunjuk pembimbing maupun motif lain dalam kejadian itu.

"Tidak ada, jadi memang spontan waktu pertandingan," kata Rina.

Dia menyebut antara pelaku dan korban juga tidak saling kenal. Bahkan, pertemuan kedua sekolah tersebut di pertandingan basket merupakan kali pertama.

"Secara pertemuan pertandingan baru nan pertama dengan SMP Negeri 1 Bogor," sebutnya.

Simak selengkapnya di laman selanjutnya.

Sekolah Sanksi Siswa

Pihak sekolah juga menjatuhkan hukuman kepada siswanya nan terlibat tindakan memukul musuh saat turnamen basket. Sanksi pertama adalah siswa tersebut diskors selama 30 hari.

"Berdasarkan hasil mediasi dan kesepakatan dengan family korban, hukuman pertama skorsing selama 30 hari kepada siswa nan terlibat, dengan teguran keras," kata Rina.

Selama masa skors tersebut, lanjut Rina, siswa tersebut diwajibkan mengikuti program pembinaan nan disusun oleh pihak sekolah. Program training emosional dan pembinaan karakter itu diharapkan memperbaiki sikap siswanya.

Sanksi selanjutnya, siswa tersebut dikeluarkan dari tim basket sekolah. Siswa tersebut juga dilarang mengikuti aktivitas basket selama tetap menjadi peserta didik di SMP Mardi Waluya Cibinong.

"Ketiga, andaikan didapati kekerasan lain, nan berkepentingan bakal dikeluarkan dari sekolah. Keempat, dipertimbangkan kembali menerima surat keterangan kelakuan baik," bebernya.

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Selengkapnya