Putin Dukung Gencatan Senjata Ukraina, Trump Bilang Gini

Sedang Trending 8 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menanggapi komentar nan disampaikan Presiden Rusia Vladimir Putin terhadap usulan gencatan senjata Ukraina yang digagas Washington. Trump menyebut komentar Putin sebagai "pernyataan nan sangat menjanjikan" namun dia menilainya "belum tuntas".

Putin, dalam tanggapannya, mengatakan dirinya mendukung pendapat gencatan senjata selama 30 hari antara Moskow dan Kyiv. Namun dia mempunyai pertanyaan-pertanyaan serius tentang pendapat itu nan mau dia telaah langsung dengan Trump.

"Dia (Putin-red) menyampaikan pernyataan nan sangat menjanjikan, tetapi itu belum tuntas," kata Trump kepada wartawan ketika ditanya soal komentar Putin, seperti dilansir AFP, Jumat (14/3/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mau sekali berjumpa dengannya alias berbincang dengannya. Tetapi kita kudu mewujudkannya (kesepakatan gencatan senjata) dengan cepat," ucapnya.

Trump menambahkan bahwa bakal menjadi "momen nan sangat mengecewakan bagi dunia" jika Rusia menolak rencana perdamaian itu. Utusan unik Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, tiba di Moskow pada Kamis (13/3) untuk berkompromi mengenai Ukraina.

"Banyak rincian dari kesepakatan akhir sebenarnya telah dibahas. Sekarang kita bakal memandang apakah Rusia ada di sana dan, jika tidak, itu bakal menjadi momen nan sangat mengecewakan bagi dunia," kata Trump.

Dalam pernyataannya, Trump juga memberikan gambaran sekilas mengenai perundingan untuk perdamaian jangka panjang setelah gencatan senjata, termasuk wilayah mana nan kudu diserahkan Ukraina kepada Rusia. Diketahui bahwa Moskow melancarkan invasi militer skala penuh terhadap Kyiv sejak Februari 2022.

"Kami tidak bekerja dalam kegelapan. Kami telah berbincang mengenai wilayah Ukraina dan sebidang tanah nan bakal disimpan dan dirampas," sebutnya.

Simak buletin selengkapnya di laman selanjutnya.

Dia menambahkan bahwa ada juga "pembangkit listrik nan sangat besar nan terlibat -- siapa nan bakal mendapatkan pembangkit listrik itu?".

Tidak disebutkan secara spesifik nama pembangkit listrik itu alias rinciannya. Namun diketahui bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia nan saat ini dikuasai Rusia, berada di garis depan pertempuran. PLTN itu merupakan pembangkit nuklir terbesar di area Eropa.

Disebutkan oleh Trump bahwa perundingan berjalan rumit lantaran secara efektif "menciptakan pemisah negara".

Ukraina sebelumnya menyatakan setuju dengan usulan AS soal gencatan senjata selama 30 hari dalam perundingan nan digelar di Arab Saudi pekan ini.

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Selengkapnya