ARTICLE AD BOX
Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan (DPP PDIP) Puan Maharani angkat bicara soal agenda Kongres VI PDIP nan sempat direncanakan pada April 2025.
Menurut dia, agenda ini tetap digodok oleh jejeran DPP PDIP berbareng ketua umum Megawati Soekarnoputri. Puan pun tak menyiratkan Kongres PDIP bakal diadakan di bulan April tahun ini.
"Kami DPP partai tentu saja dengan ketua umum bakal melaksanakan rapat untuk memutuskan kapan dilaksanakan kongres nan bakal datang," kata dia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/3/2025).
Puan menjelaskan bahwa saat ini PDIP tetap dalam suasana ramadan dan menjelang lebaran. Oleh lantaran itu, PDIP berencana untuk membicarakan kembali agenda kongres setelah Lebaran 2025.
"Memang waktu itu kami pernah menyampaikan bakal dilaksanakan pada bulan April. Namun sekarang kan tetap dalam masa puasa, bulan puasa, jadi kita selesaikan dulu ibadah puasa kita, menuju lebaran," jelas dia.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengatakan pentingnya menjaga marwah Megawati Soekarnoputri dari beragam upaya adu domba nan berupaya mengguncang partai.
"Kepada seluruh kader, simpatisan, dan personil PDI Perjuangan, saya berpesan tetap jaga semangat juang, jaga Ibu Megawati dari mereka nan mau mengaduk-aduk partai. Tetap semangat dan Merdeka!" ujar Hasto sebelum menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, Rabu (26/2/2025).
Hasto Kristiyanto Minta Kader Jaga Megawati dari Upaya Adu Domba
Hasto juga menegaskan, kondisinya dalam tahanan baik-baik saja. Ia diterima dengan baik oleh para tahanan lain nan disebutnya sebagai penduduk Merah Putih.
Bahkan saat menjalani isolasi, dia mendapat beragam corak dukungan, termasuk kopi dan teh.
"Semangat saya tetap bergejolak lantaran ini adalah perjuangan untuk keadilan. Indonesia kudu terbebas dari kombinasi tangan kekuasaan nan menjadikan norma sebagai perangkat penindasan," tegasnya.
Hasto mengaku tetap menjalani rutinitas disiplin, termasuk berolahraga berbareng rekan tahanan setiap pagi. Ia juga membujuk mereka menyanyikan lagu-lagu kebangsaan, seperti Maju Tak Gentar dan Garuda Pancasila.
"Sekarang setiap pagi, jika lagu Indonesia Raya berkumandang, semua berdiri dengan sikap sempurna. Ini untuk mengingatkan bahwa republik ini dibangun atas dasar perjuangan keadilan dan kemanusiaan nan sejati," ungkapnya.
Di akhir keterangannya, Hasto kembali menegaskan keyakinannya bahwa kebenaran bakal menang. Ia meminta seluruh kader PDIP tetap solid dan tidak terprovokasi oleh pihak-pihak nan mau memecah belah partai.
"Mohon angan restunya dari seluruh masyarakat Indonesia. Keadilan pasti bakal menang. Merdeka!" tutupnya.
Reporter: Alma Fikhasari/Merdeka.com