Pernah Di Antara Spanyol Dan Belanda, Jordi Cruyff Relate Banget Dengan Pemain Diaspora Timnas Indonesia

Sedang Trending 19 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Bola.com, Jakarta Penasihat Teknis PSSI, Jordi Cruyff, merasa relate dengan pemain diaspora Timnas Indonesia. Jordi mengalami perihal nan kurang lebih sama dengan Jay Idzes dkk. 

Sebagai anak legenda Barcelona, Johan Cruyff, Jordi bermukim di Spanyol pada saat mini meski lahir di Amsterdam. Ia pun didekati oleh dua negara, Belanda dan Syanyol, untuk tim nasional U-21.

"Saya bisa relate dengan situasi mereka. Pada masa lampau saya juga punya kesempatan untuk memperkuat Belanda dan Spanyol. Namun, pada akhirnya saya memilih Belanda," katanya di Jakarta, Selasa (11/3/2025).

"Sama seperti saya, mereka juga berkuasa memperkuat negara orang tua, kakek dan nenek mereka. Ini nan kudu kita hormati, itu adalah sesuai nan bagus untuk memperkuat akar family Anda," katanya.

Timnas Indonesia saat ini dihuni kebanyakan pemain diaspora, kebanyakan akar Belanda, dari kakek-nenek dan orang tua langsung.

Ada juga pemain keturunan Spanyol, Jordi Amat dan Emil Audero (Italia).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Tugas Jordi Cruyff

Sebagai Penasihat Teknis PSSI, Jordi Cruyff bakal konsentrasi membangun sepak bola Indonesia Indonesia dalam lima aspek.

Mulai dari memastikan kualitas dan konsitensi pembimbing di beragam golongan usia Timnas Indonesia hingga memasukkan pendekatan lebih terstruktur dan modern untuk memperbaiki filosofi sepak bola Indonesia.

Selain itu, juga bekerja-sama dengan Patrick Kluivert untuk optimasi strategi prestasi Timnas Indonesia, reformasi metodologi pelatihan, dan memberikan usulan teknis ke PSSI dan Badan Tim Nasional (BTN), plus terlibat proses penentuan Direktur Teknik PSSI.

"Hal nan pertama bakal saya lakukan tentu mempelajari dengan sigap gimana kultur sepak bola Indonesia, kemudian menganalisis secara keseluruhan, pemain, liga, pembinaan, juga tentang mentalitas dan buahpikiran dalam sepak bola Indonesia," katanya.

"Yang paling krusial adalah dan mempelajari apa nan kudu kita tingkatkan dan beberapa bulan ke depan bakal sangat krusial dan krusial untuk kami," lanjutnya.

Sepak Terjang Jordi

Jordi Cruyff bukan nama asing di blantika balbalan dunia. Sebagai pemain, dia pernah memperkuat Barcelona, Manchester United, pun Espanyol.

Pasca-gantung sepatu, laki-laki nan sekarang berumur 51 tahun itu meneruskan kariernya sebagai pelatih. Jordi Cruyff pernah membesut Maccabi Tel Aviv, Chongqing Dangdai Lifan, Timnas Ekuador, dan terakhir Shenzhen.

Selama menjadi pelatih, pahatan Jordi Cruyff di Maccabi Tel Aviv sangat menggembirakan. Lewat debutnya, dia langsung tancap gas membawa Maccabi menggondol trofi tertinggi Liga Israel, Toto Cup 2017/2018.

Menanti Gebrakan

Jordi Cruyff selamanya tak bakal pernah lepas dari bayang-bayang nama beken ayahnya, Johan Cruyff. Legenda Timnas Belanda itu tak hanya gemilang sebagai pemain, tetapi juga sebagai ahli taktik.

Johan Cruyff memenangkan banyak gelar bagi Ajax dan Barcelona, baik sebagai pemain maupun sebagai pelatih. Dia juga sebagai salah satu legenda terbaik sepanjang masa , seperti halnya Diego Maradona dan Pele.

Kini, rakyat Indonesia menanti gebrakan apa nan bakal dilakukan Jordi Cruyff berbareng Skuad Garuda.

Selengkapnya