Pembunuh Ibu-anak Bawa Lari Rp 50 Juta Duit Yang Akan 'digandakan'

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Polisi mengungkap Febri Arifin namalain Jamet (31) membawa lari duit Rp 50 juta seusai membunuh Tjong Sioe Lan namalain Enci (59) dan anaknya, Eka Serlawati (35). Uang tersebut tadinya bakal 'digandakan' oleh korban.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan tersangka Jamet membawa duit tersebut menjelang Isya, sekitar pukul 18.56 WIB, pada tanggal 1 Maret 2025 alias beberapa jam setelah melakukan pembunuhan.

Jamet saat itu tak langsung mencuri duit korban, karena saat itu anak kedua Enci, Ronny pulang. Ronny tak lama di rumah itu lantaran sedang 'mati lampu', setelah mandi dia lampau pergi naik motor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah Ronny meninggalkan rumah, pelaku mencari duit nan tadi disebutkan korban pertama untuk digandakan dan ditemukan uangnya dan diambillah sejumlah Rp 50 juta," ujar Twedi kepada wartawan, Kamis (13/3/2025).

Setelah sukses mengambil uang, Jamet lampau kabur. Dia sempat ke Kalijodo dan membuang besi yang dia pakai untuk membunuh korban.

Modus Penggandaan

Jamet awalnya mengaku kepada korban bahwa dia mempunyai kawan seorang dukun pengganda uang. Jamet juga memperdaya korban bahwa dia juga mempunyai kawan dukun nan bisa membantu mencarikan jodoh untuk anak korban berjulukan Eka.

Korban terpedaya dengan ucapan Jamet. Suatu waktu, korban lampau menunjukkan duit dan meminta kepada Jamet untuk menggandakan duit tersebut.

Jamet datang ke rumah korban pada 1 Maret 2025. Dia datang untuk melakukan ritual mencari jodoh sekaligus penggandaan uang.

"Pada saat tanggal 1 Maret 2025 sekitar pukul 12.00 WIB, pelaku ini datang ke rumah korban dengan membawa peralatan ritual kedua aktivitas tersebut," sambungnya.

Selanjutnya, pada saat kejadian korban kedua ialah Eka bersiap di bilik mandi dengan menggunakan sarung. Sementara Enci bersiap di ruangan lain untuk ritual penggandaan uang.

"Tetapi pada saat proses menggandakan uang, terlalu lama, dan tidak berhasil. Akhirnya, korban pertama marah-marah kepada pelaku dan juga mencaci maki pelaku. Saat itulah, pelaku merasa tersinggung, merasa emosi," ungkapnya.

Jamet lampau membunuh Eni dan Eka. Dia lampau menyembunyikan jasad korban di dalam penampungan air.


Jamet Matikan Listrik

Kombes Twedi mengungkap asal-asalan si Jamet setelah membunuh Enci dan anaknya, Eka. Jamet menyembunyikan jasad keduanya di dalam penampungan air. Setelah itu dia membersihkan bercak darah di lantai.

"Kemudian punya buahpikiran juga mematikan sebagian lampu rumah, agar terlihat sedang ada masalah kelistrikan," kata Twedi.

Jamet juga mencoba mengelabui Ronny, anak kedua Enci dengan seolah-olah korban menghubungi anaknya. Melalui pesan WhatsApp, 'Enci' mengabarkan kepada Ronny bahwa di rumahnya sedang mengalami gangguan kelistrikan.

"Pelaku sempat menggunakan handphone milik korban pertama (Enci), menghubungi pelapor atas nama Ronny (anak kedua Enci) bahwa di rumah menyampaikan bahwa di rumah sedang ada tukang listrik, lantaran di rumah sedang ada gangguan listrik, lampunya mati. Jadi kondisi rumah lampunya dimatikan," paparnya.

Sekitar pukul 17.48 WIB, Ronny pulang ke rumah tersebut. Ronny sempat berjumpa dengan Jamet di depan pintu.

"Pada saat itu (Ronny) berjumpa dengan pelaku namun tidak mengenali, lantaran kondisinya saat itu rumahnya gelap dan pelaku menggunakan masker," ungkapnya.

Ronny juga sempat menanyakan keberadaan ibunya itu kepada Jamet.

"Kemudian pelaku menjawab '5 menit nan lampau ibu berbareng kakak keluar rumah'," kata Twedi menirukan.

(mea/dhn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Selengkapnya