ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah utang nasional Korea Selatan (Korsel) diproyeksikan melonjak enam kali lipat menjadi 7.000 triliun won alias sekitar Rp79,8 triliun. Sementara produktivitas negara itu diperkirakan nyaris stagnan pada tahun 2072.
Prediksi suram ini dirinci oleh Kantor Anggaran Majelis Nasional dalam Laporan Prospek Fiskal Jangka Panjang untuk 2025-2072. Laporan ini menyoroti akibat signifikan dari pergeseran demografi nan didorong oleh populasi nan menua dengan sigap dan tenaga kerja nan menurun.
Menurut laporan tersebut, pada tahun 2050, utang nasional Korsel diperkirakan bakal mencapai tingkat di mana produksi negara tidak bakal lagi cukup untuk menutupinya, dengan rasio utang terhadap PDB diproyeksikan bakal melampaui 100%.
"Saat ini sebesar 48%, rasio tersebut diperkirakan bakal melonjak menjadi 173% pada tahun 2072, nan berfaedah utang negara tersebut bakal menjadi 1,73 kali lipat dari output ekonomi tahunannya," demikian laporan tersebut, seperti dikutip Korea Herald, Senin (24/2/2025).
Utang nasional negara tersebut diperkirakan bakal meningkat nyaris enam kali lipat pada tahun 2072, naik dari 1.270 triliun won saat ini menjadi 7.300 triliun won. Pada periode nan sama, tingkat pertumbuhan produk domestik bruto diproyeksikan bakal ambruk menjadi 0,3% pada tahun 2072, turun dari nan diantisipasi sebesar 2,2% tahun ini.
Laporan tersebut menyoroti bahwa peningkatan pengeluaran nan didorong oleh populasi nan menua paling sigap di bumi merupakan aspek utama dalam ledakan pertumbuhan utang nasional.
"Rasio total pengeluaran terhadap PDB diproyeksikan bakal meningkat lantaran pengeluaran wajib meningkat lantaran meningkatnya jumlah penerima pensiun publik dan meningkatnya biaya kesejahteraan dari populasi nan menua," tambah laporan tersebut, nan mencatat bahwa proporsi ini diperkirakan bakal tumbuh dari 25,5$ pada tahun 2025 menjadi 33,6%.
Hal ini berfaedah tingkat pertumbuhan shopping tahunan rata-rata sebesar 1,6% selama 47 tahun ke depan. Sebaliknya, pendapatan nasional Korea diperkirakan hanya tumbuh separuh dari kecepatan tersebut, ialah rata-rata 0,8% per tahun hingga tahun 2072.
Tahun lalu, Korea mempunyai demograsi super-tua tercepat di dunia, nan bertransisi dari masyarakat lanjut usia hanya dalam tujuh tahun. Ini terjadi akibat proporsi penduduknya nan berumur 65 tahun alias lebih meningkat dari 14% menjadi 20%.
Proporsi masyarakat lanjut usia ini diperkirakan bakal terus meningkat, mencapai nyaris separuh dari populasi 47,7% pada tahun 2072. Jumlah masyarakat berumur di atas 65 tahun diproyeksikan bakal tumbuh dari 10,51 juta pada tahun 2025 menjadi 17,27 juta pada tahun 2072.
Sebaliknya, masyarakat nan produktif secara ekonomi, berumur 15 hingga 64 tahun, diproyeksikan bakal menurun. Dari 35,91 juta menjadi hanya 16,58 juta selama periode nan sama.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Warga Tuntut Pemakzulan Presiden Korsel Dibatalkan
Next Article Video: Pemerintah Korea Beri Rp 2 M ke Orangtua Bayi Kembar 5