ARTICLE AD BOX

PT Waskita Karya (Persero) Tbk kembali dipercaya mengerjakan proyek rumah sakit. Kali ini memperbarui gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Akhmad Berahim Tana Tidung, Kalimantan Utara.
Peletakan batu pertama (groundbreaking) dilakukan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, didampingi Direktur Operasi I Waskita Karya Ari Asmoko.
Budi menjelaskan, pembangunan rumah sakit ini merupakan bagian dari Program Percepatan Hasil Terbaik Cepat (PHCT) alias Quick Win nan dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Ditargetkan, dalam waktu singkat sebanyak 66 RS bisa diperbarui dari kelas D menjadi kelas C.
Ia menegaskan, pembangunan RS bukan sekadar mendirikan gedung fisiknya, melainkan kudu dapat menangani pasien secepat mungkin hingga tuntas. Maka diharapkan, dengan adanya keberadaan RSUD Akhmad Berahim, penduduk nan sakit tidak perlu sampai dirujuk.
“Rumah sakit nan bagus prinsipnya adalah, semua penyakit bisa selesai di situ. Hal itu karena, jika dirujuk iba pasien dan keluarga,” ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Senin (24/2).
Budi menyebutkan, ada tiga penyakit penyebab kematian terbanyak di Indonesia, pertama stroke, kedua serangan jantung, dan ketiga kanker. Maka, tegas dia, RSUD Akhmad Berahim bakal menyediakan peralatan nan dapat menunjang penanganan ketiga penyakit itu, seperti CT Scan dan Cath Lab.
Ari menambahkan, PHTC merupakan langkah awal sekaligus nyata guna memastikan masyarakat di pelosok mendapatkan jasa kesehatan nan setara dengan wilayah lain. Setelah groundbreaking, lanjutnya, pembangunan proyek senilai Rp164,75 miliar itu bakal diselesaikan selama 300 hari.
“Suatu kebanggaan bagi Waskita lantaran bisa terlibat dalam peningkatan kualitas rumah sakit di ujung perbatasan Indonesia untuk meningkatkan standar jasa kesehatan di Indonesia, sesuai Asta Cita Presiden. Rumah sakit ini menjadi angan pertama bagi ribuan penduduk di Kalimatan Utara, khususnya Kabupaten Tana Tidung,” tuturnya.
Nantinya, sambung Ari, Waskita bakal membangun gedung baru di atas lahan seluas 6,1 hektar, berlokasi tepat berada di sebelah gedung lama. Gedung tersebut bakal dilengkapi akomodasi modern dan siap memberikan jasa kesehatan nan lebih komprehensif.
Ia menyebutkan, gedung baru itu nantinya mempunyai tiga lantai, dengan 69 tempat tidur. Sebanyak 48 tempat tidur merupakan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS), tiga VIP, enam Intensive Care Unit (ICU), dua PediatricICU (PICU), dua High Care Unit (HCU), empat Intensive Cardio Vascular Care Unit (ICVCU), serta empat tempat tidur Intermediate.
RS Akhmad Berahim, lanjut dia, bakal dilengkapi pula dua ruang bedah dengan akomodasi penunjang Central Sterile Supply Department (CSSD), laboratorium, ruang cath lab, serta laboratorium sitotosik. Kemudian demi memudahkan akses pasien dan tenaga media, Perseroan juga bakal membangun lobi baru dan selasar penghubung antarbangunan.
“Kami turut menerapkan konsep green hospital , sehingga area sekitar rumah sakit bakal dibuat hijau. Diharapkan, langkah ini bisa menciptakan udara nan lebih sehat dan bersih, sehingga bisa mendukung kesembuhan para pasien,” jelas Ari.
Sebagai BUMN Konstruksi nan berilmu selama 64 tahun membangun infrastruktur, Waskita Karya berkomitmen mendukung seluruh program pemerintah, termasuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Perseroan pun telah membangun sejumlah RS di Tanah Air di antaranya RSUD Tigaraksa di Tangerang, RS Cahya Kawaluyan di Padalarang, RSUD Pasar Minggu di Jakarta, RS Darurat Covid-19 Pulau Galang di Batam, dan RS Universitas Sumatera Utara di Medan.
Ada pula RS Universitas Sebelas Maret di Surakarta, RS Semen Padang di Padang, RSUP Fatmawati, Samarinda Medical Centre, RS Sentul City di Bogor, RS Dr. Sardjito di Yogyakarta, serta RS Advent di Bandung. Waskita turut membangun RSUD Kota Tangerang, RS Badung di Bali, RS dr. Muhammad Zein Painan di Sumatera Barat, RS Dr. (HC) Ir. Soekarno di Pangkal Pinang, RS Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta, dan Menara Proteksi Indonesia di Jakarta. (H-2)