ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Seorang santri asal Kabupaten Pandeglang, Banten tak menyangka kemampuannya menghafal Al-Qur'an membawanya jadi polisi. Santri tersebut adalah Muhammad Zainal Fajar nan sekarang bekerja di Polda Metro Jaya dengan pangkat Bripda.
Zainal diterima sebagai personil Polri melalui jalur rekrutmen proaktif nan memberikan kesempatan bagi mereka nan mempunyai skill khusus, salah satunya mahfuz Al-Qur'an minimal 10 juz.
Dengan kegigihan dan niat tulusnya, dia pun dinyatakan lulus tanpa dipungut biaya sepeser pun. Dia sekarang aktif bekerja di Kesatuan Brimob Polda Metro Jaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tak menyangka mahfuz Al-Qur'an bisa menjadi jalan saya menjadi polisi. Alhamdulillah, saya lulus tanpa biaya alias pungli dari siapa pun," kata Bripda Zainal dalam keterangannya, Senin (24/2/2025).
Meski sudah menjadi polisi, Bripda Muhammad Zainal Fajar tetap aktif mengajar anak-anak membaca Al-Qur'an di TPA. (Foto: dok. Istimewa)
Meski sekarang bekerja di Batalyon Pelopor Sat Brimob Polda Metro Jaya, kecintaannya pada Al-Qur'an tetap terjaga. Ia pun rutin mengajar di Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) Mako Brimob sebagai corak pengabdian dan ibadah.
"Mengajar di TPA sudah jadi rutinitas saya. Ini bagian dari berbagi ilmu, mencari keberkahan, dan juga kebaikan jariyah," tambahnya.
Kisah Bripda Zainal menjadi bukti bahwa personil kepolisian tidak hanya bekerja menjaga keamanan, tetapi juga berkontribusi dalam membangun generasi nan beradab dan berilmu.
(mei/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu