ARTICLE AD BOX
Liputan6.com, Jakarta - Rapat Panitia Kerja (Panja) pembahasan Revisi Undang-Undang (RUU) TNI kembali digelar di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat pada Sabtu (15/3/2025). Muncul isu, RUU TNI ini mau segera disahkan sebelum Lebaran.
Namun, personil Komisi I DPR dari Fraksi PDIP, TB Hasanuddin, membantah dugaan itu. "Ya, saya memahami. Tapi buat saya pribadi, ya jika ada tugas ya kita selesaikan segera. Tidak usah di-lambat-lambatkan. Tidak usah juga di-cepat-cepat-kan," ujar dia TB Hasanuddin kepada wartawan di Hotel area Jakpus, Sabtu (15/3/2025).
TB Hasanuddin menerangkan, pembahasan revisi UU TNI kudu dilakukan dengan cermat. Rapat Panja ini sudah berjalan sejak Jumat (14/3/2025) pukul 13.30 WIB dan pembahasan tetap terus berlanjut. Sejauh ini, baru sekitar 40 persen Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) nan sukses diselesaikan.
"Yang paling krusial dalam membikin undang-undang itu aturannya adalah prosedur langkah membuatnya. Ya, prosedurnya tidak boleh dilewatkan," ucap dia.
Dia mengatakan bahwa dia tidak terlalu memikirkan tentang kapan pekerjaan kudu selesai. Baginya, nan krusial adalah menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu.
"Soal nanti, apakah sebelum hari raya selesai alias sudah, saya tidak memandang ke situ ya. Ya jika misalnya setelah hari raya selesai, ya sudah plong. Atau sebelum hari raya juga selesai, ya plong juga. Karena kan secara pribadi misalnya saya ada tugas lagi kelak misalnya di RUU penggunaan ruang udara. Kemudian juga RUU penyiaran belum selesai, itu tetap satu. Kemudian juga RUU misalnya nan lain-lain lah. Kalau saya, buat saya pribadi, as soon as possible itu lebih bagus," ungkap dia.
Dia mengatakan bahwa keputusan tentang pensiun telah dibuat secara gradual, bukan secara tiba-tiba. Menurutnya, personil TNI yang sudah dekat dengan usia pensiun bakal langsung pensiun, sedangkan nan tetap kurang satu tahun bakal diberi perpanjangan.
"Kemarin sudah diputuskan untuk secara gradual. Jadi tidak serta-merta. Mungkin nan sekarang umurnya sekian sudah dekat mepet dengan pensiun, ya langsung pensiun. Ada nan kurang satu tahun ya ditambah dan sebagainya. Secara pasti, saya lupa urut-urutannya. Tapi catatan sah saya ada. Kemudian dari bagian dirjen anggaran sudah dihitung juga kemarin itu tidak ada hambatan," ucap dia.
"Dengan catatan, kan biasanya pensiun ini terus kan. Jadi tiap tahun apalagi tiap hari ada nan pensiun. Sesuai dengan umur masing-masing. Dan kemudian tentu bakal menjadi bahan pertimbangan kelak input dan outputnya. Kira-kira seperti itu," sambung dia.