Istana Pelototi Harga Daging-gula Jelang Lebaran, Wanti-wanti Begini

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, leopardtricks.com - Kantor Staf Presiden (KSP) mewaspadai lonjakan nilai daging sapi dan gula pasir menjelang Ramadan dan Lebaran 2025. Deputi III Bidang Perekonomian KSP Edy Priyono menekankan pentingnya pengawasan dan realisasi impor guna menjaga stabilitas harga.

"Daging sapi ini meskipun belum terlalu besar, tetapi ada sedikit kenaikan dalam beberapa hari terakhir. Nah, ini kita kudu waspadai lantaran menjelang Lebaran itu biasanya terjadi kenaikan permintaan," kata Edy dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (24/2/2025).

Untuk mengantisipasi perihal tersebut, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah mengeluarkan Persetujuan Impor (PI) bagi pelaku upaya agar pasokan daging sapi bisa ditambah. Namun, Edy mengingatkan, PI nan telah diterbitkan tersebut kudu direalisasikan agar tidak terjadi kelangkaan pasokan nan bisa menyebabkan lonjakan nilai saat momentum Lebaran mendatang.

"Kami merekomendasikan dan mengusulkan kepada Kementerian Perdagangan dan Bapanas untuk mendorong pemegang PI agar segera merealisasikan impornya. Jangan sampai mereka memegang Persetujuan Impor tetapi tidak direalisasikan dengan baik, lantaran kelak bisa berakibat pada kenaikan harga, terutama ketika menjelang Lebaran," ujarnya.

Selain daging sapi, lonjakan nilai gula pasir juga menjadi perhatian pemerintah. Edy mengungkapkan, nilai gula pasir sudah berada di atas nilai referensi dan menunjukkan tren kenaikan menjelang bulan suci Ramadan.

"Kami juga membujuk seluruh lembaga mengenai untuk mewaspadai kenaikan nilai gula pasir. Harganya sudah di atas nilai referensi dan mengalami sedikit kenaikan. Kenapa? Karena menjelang puasa alias Lebaran, permintaan gula pasir pasti naik. Oleh lantaran itu, ini juga menjadi perhatian unik bagi lembaga mengenai dan pemerintah daerah," terang dia.

Edy menekankan pentingnya pemantauan nilai di setiap daerah, baik melalui survei langsung di pasar maupun menggunakan info real-time nan tersedia.

"Mohon setiap wilayah untuk memantau harga. Sekarang ini sudah ada beberapa sumber info nan bisa dilihat secara real-time alias terus-menerus, seperti info panel nilai dari Badan Pangan, info SP2KP dari Kementerian Perdagangan, dan juga info dari BPS. Jangan sampai pemerintah wilayah tidak tahu perkembangan nilai dan baru menyadari ketika ada rapat koordinasi pengendalian inflasi seperti ini," tegasnya.

Sebagai langkah konkret, pemerintah mendorong pemerintah wilayah untuk lebih proaktif dalam menjaga stabilitas nilai pangan menjelang bulan Puasa dan Idulfitri.

"Kami mendorong teman-teman pemerintah wilayah untuk lebih proaktif. Mari kita semua bekerja sama, pertama melakukan pemantauan harga, kemudian melakukan tindakan-tindakan nan diperlukan. Ketika ada indikasi kenaikan harga, jangan tunggu kenaikan nilai terlalu tinggi," pungkasnya.


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Langkah Pemerintah & Pelaku Usaha Jaga Stabilisasi Harga Pangan

Next Article RI Impor Daging Rp5,87 Triliun, Ini Negara Pemasok Utama

Selengkapnya