Ini Tips Mengelola Uang Thr Agar Lebih Produktif

Sedang Trending 16 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Ini Tips Mengelola Uang THR Agar Lebih Produktif Ilustrasi(Dok MI)

CERTIFIED Financial Planner Rista Zwestika membagikan tips mengelola duit Tunjangan Hari Raya alias THR agar lebih produktif, sehingga tidak lekas lenyap dalam sekejap.

Menjelang seremoni Lebaran, umumnya, pekerja di Indonesia bakal mendapatkan THR. Sayangnya, THR jika tidak dikelola dengan bijak bisa sigap habis.

Dia mengatakan perihal nan krusial dalam mengelola THR adalah membikin rencana terperinci. Hal ini lantaran kesalahan umum nan kerap terjadi dalam mengelola THR terutama pada anak muda adalah tidak membikin perencanaan.

"Banyak nan langsung menghabiskan THR tanpa membikin daftar prioritas, seperti kebutuhan mendesak alias tabungan," kata Rista Zwestika, dikutip Selasa (11/3).

Rista menyarankan membikin rencana terperinci biaya THR, seperti memprioritaskan utang misalnya dengan alokasikan 30%-40% untuk melunasi utang berbunga tinggi.

Kemudian, dialokasikan sebagai biaya darurat bisa dengan menyisihkan 20% dengan minimal 6-12 bulan pengeluaran alias pendapatan.

Alokasikan 30% untuk kebutuhan mendesak seperti perbaikan rumah, biaya kesehatan, alias keperluan keluarga, serta sisakan 10% untuk diri sendiri agar tidak merasa tertekan.

"Hindari Impulsif bisa dengan tunda pembelian peralatan mahal selama 1-2 minggu untuk menilai apakah betul-betul diperlukan," ujar CEO dan Founder Finante.id.

Dia juga menyarankan agar penggunaan THR bisa dikomunikasikan dengan family untuk menghindari konflik. 

"Misalnya dengan membagi sebagian untuk orangtua tanpa mengorbankan tabungan," ucapnya.

Menurut dia, dalam menghemat penggunaan THR bisa dengan memanfaatkan promosi produk dengan bijak, seperti menggunakan potongan nilai untuk membeli kebutuhan pokok dalam jumlah besar (seperti sembako), bukan peralatan konsumtif.

"Gunakan aplikasi finansial untuk menghindari kebocoran anggaran. Jika ada sisa lakukan investasi sederhana dengan pertimbangkan instrumen
likuid seperti simpanan alias reksadana pasar uang," ujar dia.

Dia mencontohkan perencanaan finansial dalam mengelola THR senilai Rp5 juta bisa dialokasikan seperti Rp1,5 juta untuk utang (30%), Rp1 juta untuk biaya darurat (20%), Rp1,5 juta untuk kebutuhan family (30%), Rp500 ribu untuk intermezo (10%), dan Rp500 ribu untuk investasi alias simpanan likuid (10%).

"Dengan strategi ini, THR tidak hanya 'lewat' tetapi menjadi batu loncatan untuk stabilitas finansial jangka pendek maupun panjang," katanya.

Lebih lanjut, dia menyampaikan beberapa kesalahan umum dalam mengelola THR terutama pada anak muda, seperti tekanan sosial dan lebih mementingkan kemauan daripada kebutuhan.

"Mengalokasikan THR untuk hiburan, gawai, alias fesyen trendi alih-alih bayar utang alias kebutuhan pokok. Memenuhi ekspektasi keluarga
atau kawan dengan memberikan bingkisan mahal alias pesta melampaui kemampuan," ujar dia.

Tidak hanya itu, impulsif saat shopping juga menjadi salah satu kesalahan umum, lantaran terpengaruh potongan nilai alias promosi hari raya, terutama di loka pasar, sehingga royal pada perihal tidak esensial.

"Menganggap THR sebagai 'uang panas' nan kudu segera dibelanjakan, tanpa menyisihkan sebagian untuk biaya darurat alias investasi
sederhana," pungkasnya. (Ant/Z-1)

Selengkapnya