Gak Cuma Dekat Singapura, Ini Daerah Yang Akan Dibangun Kilang Minyak

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, leopardtricks.com - Pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto berencana membangun kilang minyak dengan kapabilitas raksasa alias mencapai 1 juta barel per hari (bph). Rencananya pembangunan kilang minyak bakal dilakukan di beberapa tempat.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia usai Rapat Terbatas (Ratas) dengan Presiden Prabowo Subianto mengenai hilirisasi, di Istana Negara, dikutip Kamis (13/3/2025).

Di dalam hasil rapat tersebut, Bahlil mengungkapkan bahwa setidaknya terdapat beberapa perubahan mengenai keputusan akhir. Salah satunya ialah besaran kapabilitas kilang nan bakal dibangun, dari nan sebelumnya direncanakan 500 ribu bph menjadi 1 juta bph.

"Salah satu nan kami telaah adalah konsentrasi pada refinery nan tadinya kita bakal bangun kurang lebih sekitar 500 ribu barel lantaran kita impor sekitar 1 juta barel per day. Tadi ada terjadi perubahan bakal kita bangun kelak 1 juta barel bakal kita bangun di beberapa tempat," kata Bahlil, saat memberikan keterangan pers, dikutip Selasa (11/3/2025).

Bahlil membeberkan, pembangunan kilang itu nantinya bakal dilakukan di beberapa lokasi. Mulai dari Pulau Jawa, Sulawesi, Maluku, hingga Papua. Selain itu, dia juga mengungkapkan pemerintah bakal membangun oil storage dengan kapabilitas 1 juta barel per hari (bph).

"Di samping itu kita juga bakal langsung melakukan pembangunan DME sebagai substitusi dari LPG. ini bakal kita lakukan di samping hilirisasi di sektor perikanan perhutanan perkebunan," kata Bahlil.

Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung mengatakan bahwa rencana peningkatan kapabilitas kilang bakal beriringan dengan upaya peningkatan lifting minyak melalui beragam aktivitas. Salah satunya ialah dengan menggalakkan aktivitas eksplorasi secara masif.

"Jadi dengan adanya percepatan eksplorasi itu justru ini bakal menambah produksi dalam negeri dan juga kita bakal melakukan ya kira-kira gimana proses tender lelang untuk wilayah kerja baru bisa dilakukan," ujar Yuliot di Gedung Kementerian ESDM, dikutip Kamis (13/3/2025).

Dengan demikian, sekalipun kapabilitas kilang mengalami peningkatan, diharapkan impor minyak mentah dapat ditekan.

Di sisi lain, Yuliot mengatakan bahwa kilang minyak berkapasitas 1 juta bph tersebut nantinya merupakan jenis kilang petrochemical complex. "Ini nan lebih efisien itu ya tentu. Ini bukan hanya kilang tapi ini adalah petrochemical complex. Jadi bisa beragam macam produk dihasilkan dari kilang tersebut," Ujarnya.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Ukraina Serang Kilang Minyak Rusia

Next Article RI Bakal Bangun Cadangan Penyangga Minyak Cs, Lokasinya Dekat Kilang

Selengkapnya