Cuaca Hari Ini Sabtu 15 Maret 2025: Pagi Hingga Malam Jabodetabek Diprakirakan Berawan

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Liputan6.com, Jakarta - Cuaca pagi Jakarta pada hari ini, Sabtu (15/3/2025), diprakirakan seluruh langitnya akan berawan. Kecuali di wilayah Kepulauan Seribu bakal turun hujan nan disertai dengan petir. Demikian prediksi cuaca hari ini.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, cuaca Jakarta pada siang hari seluruhnya diprakirakan berawan. Dan pada malam hari nanti, seluruh wilayah Jakarta diprakirakan akan berawan.

Selain itu, untuk wilayah penyangga Kota Jakarta, ialah Bekasi, Jawa Barat diprakirakan pagi hingga siang berawan dan malam hujan berintensitas sedang.

Di wilayah Depok, dan Kota Bogor, Jawa Barat, pagi hingga malam berawan. Kecuali siang hari di Kota Bogor bakal hujan ringan.

Kemudian, di wilayah Kota Tangerang, Banten, diprediksi pagi hingga malam berawan.

Berikut info prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya nan dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota  Pagi  Siang   Malam 
 Jakarta Barat  Berawan  Berawan  Berawan
 Jakarta Pusat   Berawan  Berawan  Berawan
 Jakarta Selatan   Berawan  Berawan  Berawan
 Jakarta Timur   Berawan  Berawan  Berawan
 Jakarta Utara   Berawan  Berawan  Berawan
 Kepulauan Seribu   Hujan Petir  Berawan  Berawan
 Bekasi   Berawan  Berawan  Hujan Sedang
 Depok   Berawan  Berawan  Berawan
 Kota Bogor   Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Tangerang  Berawan  Berawan  Berawan

Gubernur Jakarta Pramono Anung meninjau pintu air Manggarai, seiring banjir melanda permukiman penduduk Jakarta di bantaran kali Ciliwung.

Promosi 1

Cegah Bencana Hidrometeorologi, Jakarta Kembali Lanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca Tahap 3

Memasuki tanggal berpotensi cuaca ekstrem, Pemerintah Provinsi Jakarta kembali melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) tahap 3. Diketahui, perihal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan musibah hidrometeorologi akibat curah hujan ekstrem di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Plt Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo menjelaskan, penyelenggaraan OMC tahap 3 kali ini menyiapkan bahan semai sebanyak 20 ton selama 10 hari operasi dan direncanakan bakal berjalan sebanyak 25 sorti penerbangan.

"Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa potensi pertumbuhan awan hujan pada 11 Maret 2025 terpantau cukup signifikan, dengan kelembaban relatif (RH) di lapisan 3.000 kaki tetap cukup tinggi," kata Budi melalui siaran pers dikutip Rabu (12/3/2025).

Budi menerangkan, berasas prediksi BMGK, potensi hujan merata diperkirakan terjadi di wilayah barat Pulau Jawa, terutama pada siang dan malam hari, namun dapat mereda pada sore hari.

"Secara umum, potensi curah hujan harian dalam empat hari ke depan tetap tergolong tinggi,” terang Budi.

Budi juga menjelaskan bahwa posko OMC di wilayah Jakarta akan beraksi dari pagi hingga sore hari. Pelaksanaan OMC kali ini juga dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui posko di Lanud Halim Perdanakusuma dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat melalui posko di Lanud Husein Sastranegara

"Kegiatan ini bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) dan PT Rekayasa Atmosphere Indonesia (RAI)," jelas dia.

Kurangi Hujan Ekstrem di Jakarta dan Sekitarnya

Sementara itu, Ketua Sub Kelompok Logistik dan Peralatan BPBD Provinsi DKI Jakarta sekaligus ahli bicara OMC Jakarta tahun 2025, Michael Sitanggang menyebut, operasi ini diharapkan dapat mengurangi ekstremitas hujan di Jakarta dan sekitarnya.

“Misi operasi hari ini (11 Maret) telah berjalan sebanyak 3 sorti dengan lama penerbangan selama 6 jam 30 menit nan menggunakan bahan semai NaCl sebanyak 2,4 ton. Penyemaian hari ini menyasar pada wilayah barat laut, Selat Sunda dan Kepulauan Seribu DKI Jakarta pada Sorti 1 dan area Laut Jawa pada Sorti 2 dan Sorti 3”, jelas Michael.

Michael memastikan, pihaknya terus berkoordinasi dengan beragam pihak agar operasi ini dapat efektif dalam mengurangi hujan ekstrem di Jakarta dan sekitarnya.

"Koordinasi juga kami lakukan dengan BNPB dan BPBD Provinsi Jawa Barat nan juga melakukan OMC agar penyelenggaraan operasi bisa melangkah secara sinergis dan terpadu" kata dia menandasi.

Prediksi Puncak Cuaca Ekstrem

Sebelumnya diberitakan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan awal mengenai cuaca ekstrem nan berpotensi menyebabkan banjir di beberapa wilayah Indonesia. Peringatan ini disampaikan langsung oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Banjir Jabodetabek pada Selasa (4/3/2025).

Peringatan ini mencakup wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), termasuk Banten, dan Lampung, nan diperkirakan bakal mengalami akibat paling signifikan dari cuaca ekstrem tersebut. BMKG mengimbau masyarakat dan pemerintah wilayah untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah antisipasi.

Kepala BMKG menekankan pentingnya pemantauan info cuaca secara berkala. "Peringatan awal ini kami ulang-ulang. Terakhir tadi malam kami melakukan komunikasi langsung melalui telepon dengan Ibu Kalaksa BPBD Jawa Barat, SAR Bandung, serta beberapa BPBD di wilayah Banten dan Lampung. Wilayah-wilayah ini diperkirakan bakal terdampak cuaca ekstrem," ujar Dwikorita Karnawati.

Meskipun sempat mengalami penurunan, kata dia, kondisi cuaca diprediksi bakal kembali memburuk dan berpotensi ekstrem pada 10 hingga 11 Maret 2025 mendatang. BMKG meminta masyarakat untuk selalu memperbarui info cuaca setiap tiga jam, apalagi hingga setiap 30 menit sekali pada hari H.

"Mohon tindak lanjutnya, terutama untuk masyarakat nan berada di bantaran sungai sebelum mereka terjebak (banjir)," ucap Dwikorita.

Selain imbauan untuk memantau info cuaca, BMKG juga menyoroti pentingnya antisipasi terhadap prasarana nan rentan terhadap cuaca ekstrem. Hal ini krusial untuk meminimalisir akibat jelek nan mungkin terjadi. 

"Jika ada jembatan nan sangat rawan, sebaiknya ditutup sementara. Begitu juga dengan wilayah lereng nan rawan longsor, sudah mulai bisa diprediksi. Mohon untuk ditutup alias dialihkan demi keselamatan masyarakat," kata Dwikorita.

Selengkapnya