Bukber Ramadan, Lpoi Bersama Dubes Tiongkok Konsolidasi Hubungan Kedua Negara

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Bukber Ramadan, LPOI Bersama Dubes Tiongkok Konsolidasi Hubungan Kedua Negara Ilustrasi(Dok LPOI)

MENGHADAPI situasi bumi nan semakin tidak menentu, di tengah eskalasi konflik dunia dan peperangan nan terus bergejolak, serta untuk mengantisipasi turbulensi ekonomi terus terjadi, dan untuk melakukan mitigasi terhadap ancaman musibah ekologis nan terus melanda dimana-mana, serta untuk memperkuat relasi Islam, Indonesia dan Tiongkok secara emosional, spiritual dan kultural, LPOI Bersama Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia menyelenggaarakan Tadarus Futuristik, Buka Bersama dan Berbagi, di Hotel Royal Kuningan Jakarta, Jumat (14/3).

Dalam keterangan resminya. Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj Ketua Umum LPOI menyampaikan ”Strategisitas keberadaan Indonesia sebagai negara kerakyatan nan berpenduduk muslim terbesar di bumi dan strategis keberadaan Tiongkok sebagai negara modern nan maju dan Kuat dengan masyarakat terbesar di dunia, jika diorkestrasi dengan baik, bakal bisa menjadi kekuatan peradaban dunia, nan dapat mengharmonisasi kehidupan manusia se jagat raya”.

"IndonesiaTiongkok adalah dua bangsa besar, nan mempunyai Ikatan strategis, baik di masa lalu, saat ini, dan dimasa nan bakal datang.Hal tersebut dapat dibuktikan dengan keberadaan sejarah hubungan Nusantara dengan Tiongkok nan telah berjalan lebih dari 2000 tahun," papar Kyai Said Aqil Siradj.

Kyai Said Aqil nan juga mantan Ketua Umum PBNU menjelaskan  Tiongkok dan bumi Islam juga mempunyai relasi historis-spiritual nan sangat kuat. Di era Dinasti Tang, pada tahun 618-905 Masehi , Islam telah berkembang di Tiongkok, nan dibawa dan disebarkan secara langsung oleh sahabat-sahabat Rasulullah SAW. 

Masih dalam penjelasannya, Kyai Said Aqil menyampaikan bahwa spirit Islam dan spirit Konfusianisme nan telah menyebar luas di seluruh penjuru bumi dapat dioptimalkan menjadi instrumen penghubung nan dapat meredam bentrok dan perselisihan. 

Dengan mempertemukan kembali narasi sejarah dan memperkuat ikatan ikatan kultural, spiritual dan ikatan psikologis, diharapkan dapat menjadi software konsolidasi peradaban dan perdamaian dunia.

Dalam kesempatan sama, Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia H.E. Wang Lutong mengutarakan  kini saatnya untuk membangkitkan dan memperkuat kembali Jalur Sutra Indonesia Tiongkok dan menghidupkan kembali Jalur Sutra Islam di Indonesia dan Islam di Tiongkok, agar dapat menjadi jembatan nan menghubungkan persahabatan Indonesia, Tiongkok dan dengan bumi Islam, di masa sekarang dan masa mendatang.

Dikatakan persahabatan Indonesia-Tiongkok dan relasinya dengan bumi Islam, bagai dua sisi mata duit nan tidak dapat dipisahkan, keduanya saling melengkapi dan memberi nilai tambah. Ke depan dengan semakin terkonsolidasikannya jalur diplomasi kultural dan spiritual diharapkan dapat menjadi perekat peradaban dunia. Sehingga Indonesia dan Tiongkok bisa maju berbareng dan bumi semakin tenteram dan lebih baik. 

Imam Pituduh, Sekretaris Jenderal LPOI menambahkan, bahwa dalam Kesempatan Tadarus Futuristik, Buku Bersama dan Berbagi nan diselenggarakan Bersama Kedutaan Tiongkok untuk Indonesia, juga dilaksanakan pembagian bingkisan paket  Ramadhan dari Kedutaan Besar Tiongkok, sebagai bukti nyata bahwa Tiongkok peduli dengan Dunia Islam dan  peduli dengan kaum muslimin Indonesia. 

Hemat dia, siapapun nan berupaya mempertentangkan Islam dengan Tiongkok dan membangun narasi negatif tentang relasi keduanya, adalah tindakan keliru serta tidak mendasar. Warga muslim di manapun berada terutama di Indonesia, tidak boleh termakan dengan setting issu dan propaganda nan tidak betul dan sangat tendensius dari pihak pihak nan punya kepentingan tertentu. (H-2)

Selengkapnya