Beroperasi Tahun Ini, Smelter Ceria Group Didukung Penuh Kodam Xiv Hasanuddin

Sedang Trending 17 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Beroperasi Tahun Ini, Smelter Ceria Group Didukung Penuh Kodam XIV Hasanuddin Smelter ‘Merah Putih’ secara keseluruhan merupakan modal dari Indonesia. Begitupun 100% nan menjalankan smelter adalah tenaga kerja Indonesia.(Dok. Ceria Group)

PANGLIMA Kodam (Pangdam) XIV Hasanuddin Mayjen TNI Windiyatno menyatakan bangga dan mendukung penuh investasi smelter ‘Merah Putih’ PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria Group) nan sepenuhnya digerakkan oleh pengusaha nasional.

Pasalnya, langkah perusahaan pertambangan nikel itu menjadi bentuk nyata penerapan Asta Cita program hilirisasi mineral nan dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam dan mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah dan nasional nan berkelanjutan.

"Kita bangga lantaran 100% pekerjanya dari bangsa sendiri dan kebanyakan masyarakat lokal," kata Mayjen Windiyatno saat meninjau Smelter ‘Merah Putih’ PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria) di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, seperti dikutip pada Jumat (14/3).

Sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Objek Vital Nasional (Obvitnas), Pangdam bertanggungjawab untuk memastikan stabilitas keamanan dan kelancaran operasional serta keberlanjutan industri smelter ‘Merah Putih’ Ceria Group nan bakal segera beroperasi.

Pangdam juga mengapresiasi penerapan Good Mining Practice serta prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) nan diterapkan secara konsisten oleh Ceria Group, termasuk business process Ceria sebagai perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) nan telah bersiap menjadi global player untuk memproduksi bahan baku baterai kendaraan listrik (EV).

Mayjen TNI Windiyatno pun memberikan perhatian unik kepada Ceria atas kontribusinya dalam industri pertambangan nasional nan mendukung hilirisasi mineral dalam negeri, sekaligus mengapresiasi komunikasi nan telah terjalin dengan sangat baik antara Ceria Group dan abdi negara keamanan.

"Saya ucapkan terima kasih atas kesempatan untuk bersilaturahim dengan Ceria. Saya memandang bahwa Ceria telah menjalankan operasionalnya dengan sangat baik, terutama dalam menciptakan rasa mempunyai bagi masyarakat sekitar," ungkapnya.

Lebih lanjut, Mayjen TNI Windiyatno juga berpesan kepada seluruh stakeholder agar senantiasa menjaga eksistensi Ceria Group di wilayah itu.

"Kami sangat bangga memandang tenaga kerja lokal nan ada di sini nan merupakan masa depan bangsa. Kami dari TNI bakal terus berkomitmen untuk membantu menjaga keamanan wilayah IUP Ceria serta memperkuat koordinasi nan telah terjalin dengan baik," tambahnya.

Direktur Operasional PT Ceria Nugraha Indotama Yusram Rantesalu dalam kesempatan itu kembali menekankan, smelter ‘Merah Putih’ secara keseluruhan merupakan modal dari Indonesia. Begitupun 100% nan menjalankan smelter adalah tenaga kerja Indonesia.

"Di Indonesia ada 147 smelter dan hanya satu punya anak bangsa ialah smelter ‘Merah Putih’ PT Ceria. Ini harusnya menjadi kebanggaan nasional," katanya.

Yusram menegaskan, keberadaan smelter ‘Merah Putih’ hendaknya diberikan apresiasi, dijaga, dan dilindungi, karena ada anak bangsa nan mencoba berdikari, berkarya di negerinya sendiri.

Selain itu, smelter ‘Merah Putih’ juga merupakan bagian dari Asta Cita nan dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Dari 8 poin Asta Cita, 3 di antaranya ada di smelter ‘Merah Putih’, ialah hilirisasi, peningkatan tenaga kerja, dan menumbuhkan ekonomi dari desa.

"Tiga Asta Cita ada di sini. Karena itu, perlu dijaga dan dilindungi, sehingga aktivitas operasional melangkah dengan baik, lancar, dan aman, demi negara Indonesia tercinta," kata Yusram.

Pusat Peribadatan
Dalam kesempatan nan sama, Vice President & Corporate Affair Director PT Ceria Djen Rizal memaparkan akomodasi pusat peribadatan berupa dua masjid nan berdiri di dalam wilayah IUP PT Ceria, ialah masjid An Naml dan masjid Al Fatih, nan menggambarkan tujuan utama Insan Ceria untuk senantiasa menggenapi tujuan hidupnya dalam mendapatkan kebaikan hidup di bumi dan akhirat.

Kehadiran kedua masjid ini, kata Djen Rizal, merupakan bentuk nyata dari komitmen PT Ceria Nugraha Indotama dalam mendukung aktivitas keagamaan dan sosial di wilayah operasional perusahaan.

Masjid itu bukan hanya sekadar gedung bentuk simbol keagamaan namun juga lambang kedisiplinan, kekompakan, kerapihan kebersamaan, semangat gotong royong, serta upaya perusahaan menjaga kesejahteraan spiritual karyawannya.

"Hal ini merupakan tanggungjawab Ceria dalam memastikan aspek Environment, Social, dan Governance (ESG) terimplementasi dengan baik dan terus berkelanjutan," kata Djen Rizal. (Mir/E-1)

Selengkapnya