As Tahan Pengiriman Senjata Ke Kyiv, Ukraina Terancam-rusia Syukuran

Sedang Trending 16 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia menyambut baik keputusan Amerika Serikat (AS) nan menangguhkan sebagian pengiriman senjata ke Ukraina. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan bahwa langkah ini mempercepat berakhirnya bentrok di Ukraina.

"Makin sedikit rudal asing memasuki Ukraina, makin dekat akhir operasi militer khusus," kata Peskov kepada wartawan, seperti dikutip instansi buletin negara Tass, Jumat (4/7/2025).

Penangguhan pengiriman ini dikonfirmasi Gedung Putih awal pekan ini. Amerika menghentikan pasokan beberapa sistem senjata utama, termasuk rudal untuk pertahanan udara Patriot, sistem Stinger, amunisi howitzer, serta rudal udara-ke-darat.

Wakil Sekretaris Pers Gedung Putih Anna Kelly menyebut keputusan itu dibuat "untuk mengutamakan kepentingan Amerika" setelah meninjau ulang shopping militer dan support luar negeri.

Langkah Washington ini menuai kekhawatiran di Ukraina dan di antara sekutunya. Serangan drone dan rudal Rusia terhadap sasaran sipil melonjak tajam dalam beberapa pekan terakhir, sementara keahlian pertahanan Ukraina dikhawatirkan semakin terbatas.

"Ukraina memerlukan senjata pertahanan udara lebih dari sebelumnya, lantaran Rusia meningkatkan serangan harian mereka terhadap sasaran sipil," kata CEO dan pendiri Hope for Ukraine, Yuriy Boyechko.

Kementerian Luar Negeri Ukraina apalagi memanggil Kuasa Usaha AS, John Ginkel. Wakil Menlu Mariana Betsa menyebut bahwa penundaan support "hanya bakal mendorong Rusia untuk melanjutkan perang dan teror."

Peskov sebelumnya juga mengeklaim, tanpa bukti, bahwa keputusan AS ini disebabkan oleh penyimpanan senjata Washington nan mulai kosong.

Sementara itu, Institut Studi Perang (ISW) menyebut bahwa pembekuan support bakal menguatkan strategi Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memenangkan perang melalui strategi perang panjang dan lambat, sembari menunggu support Barat ke Ukraina melemah.

Di tengah ketidakpastian, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pihaknya tetap menjelaskan rincian kebijakan baru AS tersebut. Di Washington, beberapa personil parlemen, termasuk Brian Fitzpatrick (R-PA), meminta pengarahan darurat dari Gedung Putih dan Departemen Pertahanan.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Putin Menang Lagi di Ukraina, Zelensky Ngamuk Bom Minyak Rusia

Selengkapnya