Aksi Pecatan Polisi Palak Sopir Jaklingko Pakai Modus 'jatah Bensin'

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Jakarta -

Seorang laki-laki berinisial DT (45) melakukan pemalakan terhadap pengemudi Jaklingko di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dalam aksinya, dia mengaku intel Polri.

DT meminta duit dengan argumen 'jatah bensin' kepada para pengemudi Jaklingko tersebut. Sempat terjadi percekcokan hingga akhirnya DT mengeluarkan barang mirip pistol nan rupanya korek api.

Pemalakan itu terjadi pada Senin (10/3) pukul 19.00 WIB di pangkalan angkot Jaklingko di Stasiun Tanah Abang. Belakangan ketahuan bahwa DT rupanya pecatan Polri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kronologi Pemalakan

DT diketahui melakukan pemalakan terhadap pengemudi Jaklingko nan sedang mangkal di Stasiun Tanah Abang, pada Senin (10/3) sekitar pukul 19.00 WIB. DT saat itu memalak para pengemudi Jaklingko nan sedang main ludo.

"Untuk korban ada sekitar 3-4 orang pengemudi angkot nan pada saat itu sedang bermain ludo. Ini sempat viral juga beritanya," kata Kapolsek Metro Gambir Kompol Rezeki Revi Respati dalam bertemu pers di kantornya, Rabu (12/3).

Momen ricuh DT ditangkap sejumlah penduduk dan petugas pengamanan Stasiun Tanah Abang viral di media sosial (medsos). Terlihat DT digiring hingga kemudian diserahkan ke pihak kepolisian.

Saat itu para pengemudi angkot bermain ludo berbareng untuk menunggu salat tarawih setelah berbuka puasa.

"Untuk modus operandi, tersangka DT ini meminta jatah bensin kepada para pengemudi angkot nan saat itu lagi bermain ludo. Kemudian tersangka DT ini pada saat datang ke sana meminta jatah bensin Kemudian ada perlawanan dari para pengemudi angkot," ungkapnya.

Sempat Ngaku-ngaku Polisi

DT sempat melawan dengan mengeluarkan barang sejenis pistol. Namun pengemudi angkot dan masyarakat sekitar terus melawan.

DT tak berakhir menebarkan ancaman. DT nan merupakan pecatan Polri juga sempat mengaku sebagai intel polisi. Warga nan geram langsung membekuk DT.

"DT ini mengeluarkan sejenis nan diduga awal mulanya berupa senjata api. Tapi tidak juga ada (yang takut), ada perlawanan dari masyarakat di sekitar. Kemudian, senjata ini pada saat ada perlawanan itu, dia mengaku berupa intel, intel Polri," jelasnya.

Baca selanjutnya: Pecatan Polri

Polsek Gambir menangkap pemalak pengemudi JakLingko di Tanah Abang. Pelaku rupanya pecatan polisi. Polsek Gambir menangkap pemalak pengemudi JakLingko di Tanah Abang. Pelaku rupanya pecatan polisi. (Taufiq Syarifudin/detikcom)

Pecatan Polri

Kapolsek Metro Gambir Kompol Rezeki Respati mengatakan DT merupakan pecatan polisi. DT resmi dipecat sejak 13 tahun lampau lantaran desersi alias meninggalkan tugas tanpa argumen nan jelas dalam waktu nan lama.

"Artinya sejak tahun 2012 tersangka ini sudah tidak lagi menjadi personil Kepolisian Negara Republik Indonesia," kata Kompol Respati dalam bertemu pers di Mapolsek Metro Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (12/3).

Respati menceritakan DT mengaku intel Polri untuk menakut-nakuti korban saat dirinya terdesak. DT sempat mendapat perlawanan dari korban dan rekan-rekannya sembari mengeluarkan senjata api nan rupanya korek api.

"Kemudian pada saat jatuh diamankan oleh masyarakat pada saat diledakkan ke atas rupanya itu korek (api)," jelasnya.

Setelah diketahui bahwa senpi tersebut adalah korek api, DT kemudian diamankan oleh sekuriti stasiun. Kemudian dia dibawa ke Polsek Metro Gambir.


Positif Sabu

Polisi melakukan tes urine terhadap DT dan hasilnya dinyatakan positif narkoba. Menurut kapolsek, DT juga berani lantaran terpengaruh narkoba.

"Ini lantaran pengaruh dari pemakai narkoba alias sabu, sehingga nan berkepentingan bisa melakukan hal-hal di luar logika alias melakukan hal-hal tindak pidana," ucapnya.

Polisi mengimbau masyarakat menjauhi narkoba lantaran banyak akibat buruknya. DT ditangkap pada hari nan sama.

"Jadi kami minta bagi seluruh penduduk masyarakat, tolong jauhi narkoba. Karena narkoba ini banyak mudaratnya daripada manfaatnya, seperti kejadian ini," ucapnya.

DT mendapatkan peralatan haram tersebut di dekat tempat tinggalnya di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut). Kepada polisi, DT mengaku baru sekali meminta duit secara paksa.

"Pelaku mengaku baru sekali (memalak). Kemudian dia maksudnya, narkoba itu dia didapat dari Jakarta Utara, Kampung Bahari," ujar Kasubnit Reskrim Polsek Gambir Aiptu Heri Nopiyanto pada kesempatan nan sama.

(mea/mea)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu


Selengkapnya