ARTICLE AD BOX
Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Bidang Kebijakan Ekonomi DPP Golkar, Abdul Rahman Farisi, memberikan apresiasi atas langkah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, dalam mewujudkan swasembada daya di Indonesia.
Menurut Abdul Rahman, ada tiga pendekatan utama nan dilakukan saat ini Menteri Bahlil dalam menjalankan pengarahan dari Presiden Prabowo untuk memastikan ketahanan daya nasional.
"Pendekatan pertama adalah kepentingan nasional, di mana kebijakan nan dirumuskan kudu menempatkan kepentingan negara sebagai pertimbangan utama. Dalam pidato-pidatonya, Menteri Bahlil telah menegaskan pentingnya meningkatkan lifting produksi minyak dan gas, mengatur pembatasan impor bahan mentah, serta mendorong hilirisasi sektor pertambangan. Ini adalah langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor daya dan memperkuat sektor daya domestik," ujar Abdul Rahman, Selasa (11/3/2024).
Selain itu, Abdul Rahman mengungkapkan bahwa pendekatan kedua adalah teknokrasi, nan lebih menekankan pada perencanaan berbasis pengetahuan.
"Ini bermaksud untuk memastikan agar setiap kebijakan nan diambil dapat dijalankan dengan efektif dan efisien. Kebijakan transisi energi, pembangunan jaringan gas, pembangunan kilang minyak, serta pengedaran gas 3 kg, adalah contoh konkret dari pendekatan teknokrasi nan diterapkan oleh Menteri Bahlil," jelas Abdul Rahman nan pernah menjadi Tenaga Ahli Ketua BPK RI.
Pendekatan ketiga menurutnya adalah kebijakan afirmasi, nan memberikan pemihakan pada wilayah penghasil sumber daya alam dan golongan UMKM serta masyarakat menengah ke bawah.
"Setiap kebijakan nan dirumuskan oleh pemerintah kudu memperhatikan kepentingan kelompok-kelompok nan lebih lemah, memberikan mereka akses terhadap sumber daya alam, dan meningkatkan kesejahteraan mereka," jelas Abdul Rahman.