15 Maret 2025 Memperingati Hari Apa? Ini Penjelasannya

Sedang Trending 7 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Tanggal 15 Maret diperingati sebagai Hari Internasional untuk Memerangi Islamofobia (International Day to Combat Islamophobia). Hari ini dalam rangka menanggapi tren mengkhawatirkan dari meningkatnya ujaran kebencian di seluruh bumi terhadap Muslim.

Islamofobia adalah ketakutan, prasangka, dan kebencian terhadap Muslim nan mengarah pada provokasi, permusuhan, dan intoleransi dengan langkah mengancam, melecehkan, melecehkan, menghasut, dan mengintimidasi Muslim dan non-Muslim, baik di bumi daring maupun luring. Dimotivasi oleh permusuhan institusional, ideologis, politis, dan religius nan melampaui rasisme struktural dan kultural, perihal ini menyasar simbol-simbol dan penanda sebagai Muslim.

Definisi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut menekankan hubungan antara tingkat institusional Islamofobia dan manifestasi sikap tersebut, nan dipicu oleh visibilitas identitas Muslim nan dirasakan oleh korban. Pendekatan ini juga menafsirkan Islamofobia sebagai corak rasisme, di mana agama, tradisi, dan budaya Islam dipandang sebagai 'ancaman' terhadap nilai-nilai Barat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa mahir lebih memilih istilah 'anti-Muslim hatred (kebencian anti-Muslim),' lantaran cemas istilah 'Islamofobia' berisiko mengutuk semua kritik terhadap Islam dan, oleh lantaran itu, dapat melumpuhkan kebebasan berekspresi. Namun, norma kewenangan asasi manusia internasional melindungi individu, bukan agama. Dan Islamofobia juga dapat mempengaruhi non-Muslim, berasas persepsi kebangsaan, latar belakang ras alias etnis.

Sejarah dan Latar Belakang

Menanggapi tren nan mengkhawatirkan dari meningkatnya ujaran kebencian di seluruh dunia, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres pada tahun 2019 meluncurkan Strategi dan Rencana Aksi PBB untuk Ujaran Kebencian.

Pada tahun 2022, Hari Internasional untuk Memerangi Islamofobia ditetapkan oleh Majelis Umum PBB melalui resolusi A/RES/76/254. Dokumen ini menekankan bahwa terorisme dan ekstremisme kekerasan tidak dapat dan tidak boleh dikaitkan dengan agama, kebangsaan, peradaban, alias golongan etnis apa pun. Dokumen ini menyerukan perbincangan dunia untuk mempromosikan budaya toleransi dan perdamaian, berasas penghormatan terhadap kewenangan asasi manusia dan keanekaragaman kepercayaan dan kepercayaan.

Tanggal 15 Maret dipilih lantaran tanggal tersebut merupakan hari peringatan penembakan di Masjid Christchurch nan menewaskan 51 orang. Dua penembakan massal berturut-turut terjadi di Masjid Christchurch, Selandia Baru, pada 15 Maret 2019. Penembakan tersebut dilakukan oleh seorang pelaku tunggal pada saat salat Jumat.

Pesan Peringatannya di 2025

Untuk peringatan Hari Internasional untuk Memerangi Islamofobia 2025, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menyampaikan pesan sebagai berikut:

Ketika umat Muslim di seluruh bumi berkumpul untuk menandai bulan suci Ramadan, banyak dari mereka nan melakukannya dengan rasa takut - takut bakal diskriminasi, pengucilan, dan apalagi kekerasan.

Kita menyaksikan peningkatan kefanatikan anti-Muslim nan mengkhawatirkan:

Mulai dari profil rasial dan kebijakan diskriminatif nan melanggar kewenangan asasi manusia dan martabat, hingga kekerasan langsung terhadap perseorangan dan tempat ibadah.

Hal ini merupakan bagian dari momok intoleransi nan lebih luas, ideologi ekstremis, dan serangan terhadap kelompok-kelompok kepercayaan dan populasi nan rentan.

Ketika satu golongan diserang, kewenangan dan kebebasan semua orang terancam.

Sebagai organisasi global, kita kudu menolak dan memberantas kefanatikan.

Pemerintah kudu memupuk kohesi sosial dan melindungi kebebasan beragama.

Platform online kudu mengekang ujaran kebencian dan pelecehan.

Dan kita semua kudu bersuara menentang kefanatikan, xenofobia, dan diskriminasi.

Pada Hari Internasional untuk Memerangi Islamofobia ini, mari kita bekerja sama untuk menegakkan kesetaraan, kewenangan asasi manusia dan martabat, dan membangun masyarakat nan inklusif di mana setiap orang, apa pun keyakinannya, dapat hidup dengan tenteram dan harmonis.

(wia/imk)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Selengkapnya