12 Unit Kereta Baru Segera Beroperasi Di Sumbar

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX
12 Unit Kereta Baru Segera Beroperasi di Sumbar (MI/YOSE HENDRA)

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional II (KAI Divre II)  Sumatra Barat (Sumbar) berupaya meningkatkan jasa transportasi publik dengan mendatangkan 12 unit kereta tambahan dari Pulau Jawa. Penambahan ini bermaksud untuk memperkuat operasional jasa kereta api di wilayah Sumatra Barat, terutama dalam meningkatkan kapabilitas dan kenyamanan bagi penumpang.

Kepala Humas KAI Divre II Sumbar, M. As’ad Habibuddin, menjelaskan bahwa pengiriman 12 unit kereta ini terdiri dari 10 unit kereta penumpang dan 2 unit kereta pembangkit listrik. Kereta-kereta tersebut dikirim dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, menuju Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, dengan proses pemuatan nan berjalan sejak 8-10 Maret 2025. Diperkirakan, perjalanan bakal menyantap waktu sekitar 7 hari sebelum tiba di Sumatra Barat.

“Setibanya di Padang, KAI Divre II Sumbar bakal melakukan pengecekan sarana secara menyeluruh serta berkoordinasi dengan beragam pemangku kepentingan sebelum resmi dioperasikan,” ujar As’ad, Kamis (13/3).

Kereta-kereta tambahan ini bakal digunakan untuk meningkatkan gelombang perjalanan KA Pariaman Ekspres Fakultatif pada relasi Pauhlima/Padang – Naras PP. Selain itu, KAI Divre II Sumbar juga bakal mengoperasikan jasa baru nan melayani rute Kayu Tanam – Padang PP.

”Kami menargetkan pengoperasian tambahan perjalanan ini pada semester dua tahun 2025. Semoga dengan adanya jasa baru ini, masyarakat Sumatra Barat semakin terbantu dalam mobilitas dengan moda transportasi KA nan lebih murah, tepat waktu, dan nyaman,” tambah As’ad.

KAI Divre II Sumbar membujuk masyarakat untuk mendukung serta mendoakan kelancaran perjalanan kereta-kereta ini agar dapat segera dioperasikan dan memberikan faedah bagi pengguna transportasi publik di Sumatra Barat.

Dengan hadirnya 12 unit kereta tambahan ini, diharapkan jasa kereta api di Sumatra Barat semakin berkembang, tidak hanya dalam aspek jumlah perjalanan tetapi juga dari segi kenyamanan dan aksesibilitas bagi masyarakat. (H-1) 

Selengkapnya