Turis Ramai-ramai Kabur Dari Kashmir Usai Pembantaian 26 Orang

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Kashmir -

Para turis beramai-ramai meninggalkan wilayah Pahalgam, Kashmir, nan dijuluki sebagai "Little Switzerland" di India, sehari setelah serangan bersenjata nan merenggut 26 nyawa. Lonjakan pembatalan dialami hotel-hotel di area nan biasanya dipadati turis nan menghindari cuaca panas di dataran rendah India.

Pada Rabu (23/4), alias sehari setelah sekelompok laki-laki bersenjata menewaskan 26 orang dalam serangan di Pahalgam, Kepala Menteri Jammu dan Kashmir Omar Abdullah, seperti dilansir AFP, Rabu (23/4/2025), melaporkan adanya "eksodus tamu-tamu kami".

Bagi otoritas New Delhi, sebanyak 3,5 juta visitor -- kebanyakan turis domestik -- nan tercatat mengunjungi Kashmir sepanjang tahun 2024 menggambarkan apa nan disebut mereka sebagai "kenormalan dan kedamaian" nan kembali ke wilayah nan rawan pemberontakan itu setelah penindakan keras besar-besaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun serangan mematikan pada Selasa (22/4) waktu setempat kembali merusak perihal tersebut.

Sehari usai serangan terjadi, nan tercatat sebagai serangan paling mematikan terhadap penduduk sipil di wilayah itu sejak tahun 2000, para visitor terpantau bergegas meninggalkan area itu, berdempetan di dalam bus dan taksi. Sementara para pemilik hotel melaporkan lonjakan pembatalan booking.

Di Pahalgam, nan menjadi letak serangan, suasana nan biasanya tenang diwarnai bunyi gemuruh helikopter militer nan tengah memburu para pelaku. Sekitar 24 jam usai serangan, bercak-bercak darah tetap terlihat di letak kejadian, nan sekarang dijaga oleh para personel militer nan mengenakan jaket antipeluru.

Para tentara menjaga pintu masuk, sedangkan penyelidik forensik mengumpulkan bukti di lokasi.

Simak buletin selengkapnya di laman selanjutnya.

Hingga Selasa (22/4) sore, bilik di Hotel Mount View nan ada di Pahalgam telah terjual lenyap selama berbulan-bulan. Namun sejak buletin soal penyerangan bersenjata itu tersebar, sebut manajer hotel Abdul Salam, hotelnya dibanjir oleh orang-orang nan membatalkan rencana perjalanan mereka.

"Tragedi ini bakal melumpuhkan upaya di Kashmir. Kami berupaya keras untuk meyakinkan para pengguna kami nan mungkin tetap mau datang," katanya.

Salah satu turis domestik, Paras Sawla, nan datang dari Mumbai mengatakan banyak visitor nan "takut" setelah serangan itu. Sawla sendiri mengakui dirinya berupaya mendapatkan penerbangan pulang secepat mungkin.

Namun, bagian nan paling menyedihkan, kata Sawla, adalah masyarakat Kashmir nan terkenal dengan keramahannya tetap melakukan semua nan mereka bisa untuk membantu para turis meninggalkan wilayah itu usai serangan.

"Kami tidak takut dengan masyarakat di sini. Mereka sangat suportif, membantu apa pun nan kami butuhkan," ujarnya.

Direktur Jenderal Penerbangan Sipil India, Faiz Ahmed Kidwai, menerbitkan surat nan meminta maskapai-maskapai penerbangan untuk "mengambil tindakan sigap untuk menambah jumlah penerbangan...memfasilitasi pemindahan para turis".

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Selengkapnya