ARTICLE AD BOX

ANGGOTA Panitia Khusus (Pansus) Raperda Penyelenggaraan Pendidikan DPRD DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo, mengungkapkan adanya tren baru di kalangan orangtua nan lebih memilih menyekolahkan anak mereka di sekolah swasta berbobot daripada sekolah negeri. Hal ini mencerminkan kekhawatiran terhadap kualitas pendidikan di sekolah negeri Jakarta saat ini.
"Saya banyak berinteraksi dengan pegiat pendidikan, mereka prihatin dengan kondisi nan terjadi di sekolah negeri saat ini," kata Rio seperti dikutip Antara, Rabu (23/4).
Rio menyoroti bahwa beragam program support pendidikan seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP) belum memberikan hasil nan optimal. Meskipun pemerintah sudah menyediakan pendidikan gratis, orangtua tetap mencari mutu pendidikan nan lebih baik.
Rio mendesak Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk mencermati tren ini dan segera melakukan pertimbangan terhadap program-program pendidikan nan ada. Ia mempertanyakan apakah pemerintah hanya puas dengan menyediakan pendidikan cuma-cuma tanpa memperhatikan output dan outcome, seperti kualitas lulusan dalam aspek hard skill dan soft skill.
"Apakah kita hanya cukup puas sekolah cuma-cuma saja. Bagaimana tentang 'output' dan 'outcome' terhadap kualifikasinya dalam 'hard skill' maupun 'soft skill'," katanya.
Ia menambahkan bahwa pemerhati pendidikan juga cukup prihatin dengan beberapa situasi dan kondisi nan ada di sekolah negeri.
"Seperti apa evaluasinya. Apalagi kita ketahui bahwa ada akibat sosial nan dialami alias menempatkan para pelajar sebagai pelaku tawuran, 'bully' dan sebagainya," ujarnya.