ARTICLE AD BOX

SEDIKITNYA dua lusin orang tewas setelah sekelompok laki-laki bersenjata melepaskan tembakan ke arah rombongan wisatawan domestik, nan tengah berjamu ke salah satu lokasi wisata terkenal di wilayah Kashmir nan dikelola India, demikian disampaikan otoritas kepada BBC.
Serangan terjadi di Pahalgam, sebuah kota bagus di pegunungan Himalaya nan sering dijuluki sebagai "Swiss-nya India".
Kepala Menteri wilayah tersebut, Omar Abdullah, menyebut serangan ini sebagai "yang terbesar nan pernah kami lihat terhadap penduduk sipil dalam beberapa tahun terakhir". Laporan menyebut banyak korban luka, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.
Presiden AS Donald Trump, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Ketua Uni Eropa Ursula Von der Leyen termasuk di antara para pemimpin bumi nan mengecam serangan tersebut. "Berita nan sangat mengganggu dari Kashmir. Amerika Serikat berdiri teguh berbareng India melawan terorisme," tulis Trump di platform Truth Social.
Von der Leyen menyebut kematian di Kashmir sebagai "serangan teroris nan keji", sementara Putin menyampaikan "belasungkawa tulus" atas akibat dari "kejahatan brutal" ini.
Perdana Menteri India Narendra Modi menyatakan para pelaku bakal "dihadirkan ke pengadilan". "Tekad kami untuk memerangi terorisme tidak tergoyahkan dan bakal semakin kuat," tulis Modi dalam pernyataan di platform X.
Menteri Dalam Negeri Amit Shah langsung menuju Srinagar, kota terbesar di Kashmir, Selasa untuk memimpin rapat darurat keamanan. Letnan Gubernur wilayah tersebut, Manoj Sinha, mengatakan militer dan kepolisian telah dikerahkan ke letak kejadian.
Belum ada golongan nan menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut. Wilayah nan kebanyakan penduduknya Muslim ini telah mengalami pemberontakan bersenjata sejak 1989, meski kekerasan mereda dalam beberapa tahun terakhir.
Serangan terjadi di Baisaran, sebuah padang rumput di puncak gunung nan berjarak sekitar 5 km dari Pahalgam. Kendaraan tidak bisa menjangkau area tempat penembakan terjadi, ujar Inspektur Jenderal Kepolisian Jammu dan Kashmir, Vidi Kumar Birdi, kepada BBC Hindi.
Seorang visitor dari Gujarat nan merupakan bagian dari rombongan nan diserang mengatakan kepanikan langsung terjadi setelah serangan mendadak itu. Semua orang berlari, menangis, dan berteriak.
Rekaman video nan dibagikan oleh media India menunjukkan pasukan India berlari menuju letak kejadian, sementara dalam cuplikan lain terdengar para korban mengatakan laki-laki bersenjata menyasar penduduk non-Muslim.
Video di media sosial, nan belum diverifikasi oleh BBC, memperlihatkan tubuh-tubuh nan tergeletak di padang rumput, dengan orang-orang menangis dan meminta pertolongan.
Polisi mengatakan beberapa visitor telah dilarikan ke rumah sakit akibat luka tembak. Wilayah tersebut telah diblokade, dan kendaraan diperiksa di beragam pos pemeriksaan. Operasi pencarian berbareng oleh militer India dan kepolisian Jammu dan Kashmir sedang berlangsung.
Beberapa tindakan protes telah direncanakan untuk hari Rabu, menurut laporan media India.
Sejak 1990-an, pemberontakan bersenjata nan menuntut pemisahan diri dari India telah merenggut puluhan ribu jiwa, termasuk penduduk sipil dan abdi negara keamanan. Wilayah Himalaya ini terbagi sejak India merdeka dari Inggris, pemisahan India-Pakistan, dan pembentukan Pakistan pada 1947.
Kedua negara bersenjata nuklir tersebut menyatakan seluruh wilayah Kashmir dan telah dua kali bertempur serta satu kali bentrok terbatas dalam beberapa dasawarsa terakhir.
Sekitar 500.000 tentara India secara permanen ditempatkan di wilayah tersebut. Meski bentrok bersenjata menurun sejak Modi mencabut otonomi parsial Kashmir tahun 2019, kejadian kekerasan tetap terus terjadi.
Serangan besar terakhir terhadap penduduk sipil terjadi pada Juni 2024, ketika sembilan orang tewas dan 33 lainnya terluka akibat penembakan terhadap bus nan membawa peziarah Hindu. Pada 2019, serangan peledak bunuh diri di wilayah Kashmir nan dikelola India menewaskan sedikitnya 46 tentara dan memicu serangan udara India ke target-target di Pakistan.
Pahalgam adalah lokasi wisata populer, baik bagi visitor domestik maupun mancanegara. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah India telah berupaya mendorong peningkatan pariwisata ke wilayah tersebut.
Menurut info resmi, sekitar 3,5 juta visitor mengunjungi Kashmir tahun 2024. (BBC/Z-2)