Niat Shalat Dhuha: Memperoleh Berkah Pagi Hari

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
 Memperoleh Berkah Pagi Hari Niat Shalat Dhuha(Dok. Freepik)

Mentari pagi menyingsing, membawa angan baru dan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Salah satu langkah nan dianjurkan adalah melalui shalat Dhuha, sebuah ibadah sunnah nan dikerjakan di waktu pagi setelah mentari terbit sempurna.

Shalat ini bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga sarana untuk memohon keberkahan rezeki, kesehatan, dan kemudahan dalam segala urusan. Keutamaan shalat Dhuha sangatlah besar, sebagaimana nan dijanjikan oleh Rasulullah SAW dalam beragam hadisnya. Oleh lantaran itu, mari kita simak lebih dalam mengenai niat shalat Dhuha dan gimana melaksanakannya dengan betul agar mendapatkan keberkahan nan optimal.

Memahami Esensi Shalat Dhuha

Shalat Dhuha, sering disebut juga sebagai shalat sunnah pagi, mempunyai makna nan mendalam bagi umat Muslim. Ibadah ini menjadi bentuk syukur atas nikmat kehidupan nan telah diberikan oleh Allah SWT, sekaligus sebagai permohonan agar senantiasa dilimpahkan keberkahan dalam setiap aktivitas nan dilakukan sepanjang hari.

Waktu penyelenggaraan shalat Dhuha dimulai setelah mentari terbit dan meninggi seukuran tombak (sekitar 15-20 menit setelah mentari terbit) hingga menjelang waktu zawal (matahari tergelincir ke barat). Jumlah rakaatnya pun bervariasi, mulai dari dua rakaat hingga dua belas rakaat, dengan setiap dua rakaat diakhiri dengan salam. Fleksibilitas ini memungkinkan setiap Muslim untuk menyesuaikan penyelenggaraan shalat Dhuha sesuai dengan keahlian dan kesibukan masing-masing.

Lebih dari sekadar ibadah ritual, shalat Dhuha mempunyai dimensi spiritual nan mendalam. Saat melaksanakan shalat ini, seorang Muslim diajak untuk merenungkan kebesaran Allah SWT, mensyukuri segala nikmat nan telah diberikan, dan memohon pembebasan atas segala dosa dan kesalahan nan telah diperbuat. Melalui shalat Dhuha, hati menjadi lebih tenang, pikiran menjadi lebih jernih, dan jiwa menjadi lebih dekat dengan Sang Pencipta. Dengan demikian, shalat Dhuha bukan hanya menjadi sarana untuk meraih keberkahan rezeki, tetapi juga menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas spiritualitas dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dalam konteks kehidupan modern nan serba sibuk dan penuh dengan tekanan, shalat Dhuha menjadi oase spiritual nan sangat berharga. Di tengah hiruk pikuk aktivitas sehari-hari, shalat Dhuha memberikan kesempatan bagi seorang Muslim untuk sejenak berhenti, merenung, dan menyambungkan diri dengan Sang Pencipta.

Melalui shalat Dhuha, seorang Muslim dapat mengisi kembali daya spiritualnya, memperkuat imannya, dan memohon petunjuk agar senantiasa berada di jalan nan benar. Dengan demikian, shalat Dhuha bukan hanya menjadi ibadah sunnah nan dianjurkan, tetapi juga menjadi kebutuhan spiritual nan mendalam bagi setiap Muslim nan mau meraih kebahagiaan bumi dan akhirat.

Niat Shalat Dhuha: Lafadz dan Maknanya

Niat merupakan salah satu rukun krusial dalam shalat. Niat adalah kemauan nan kuat dalam hati untuk melaksanakan suatu ibadah lantaran Allah SWT. Niat shalat Dhuha diucapkan dalam hati sebelum takbiratul ihram, ialah saat mengangkat kedua tangan untuk memulai shalat. Meskipun niat diucapkan dalam hati, melafadzkannya secara lisan juga diperbolehkan, terutama bagi mereka nan merasa kesulitan untuk menghadirkan niat dalam hati. Berikut adalah lafadz niat shalat Dhuha:

Arab:

أُصَلِّي سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Latin:

Ushalli sunnatadh dhuhaa rak'ataini lillaahi ta'aalaa

Artinya:

Aku niat shalat sunnah Dhuha dua rakaat lantaran Allah Ta'ala.

Makna dari niat ini sangatlah mendalam. Dengan mengucapkan niat ini, seorang Muslim menegaskan bahwa dia melaksanakan shalat Dhuha semata-mata lantaran Allah SWT, bukan lantaran tujuan duniawi alias riya (ingin dipuji). Niat ini juga menjadi pengingat bahwa shalat Dhuha adalah ibadah sunnah, nan berfaedah tidak wajib dikerjakan, tetapi sangat dianjurkan lantaran mempunyai banyak keutamaan. Dengan menghadirkan niat nan tulus dan ikhlas, seorang Muslim berambisi agar shalat Dhuha nan dilaksanakannya diterima oleh Allah SWT dan menjadi sarana untuk meraih keberkahan dan ridha-Nya.

Selain lafadz niat di atas, terdapat juga lafadz niat shalat Dhuha nan lebih panjang, nan mencakup permohonan agar dimudahkan rezeki dan segala urusan. Berikut adalah lafadz niat shalat Dhuha nan lebih panjang:

Arab:

اللَّهُمَّ إِنَّ الضُّحَى ضُحَاؤُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاؤُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِي مَا آتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ

Latin:

Allahumma innadh dhuhaa dhuhaauka wal bahaa bahaauka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal qudrata qudratuka wal 'ishmata 'ishmatuka. Allahumma in kaana rizqi fis samaa'i fa anzilhu wa in kaana fil ardhi fa akhrijhu wa in kaana mu'assaran fa yassirhu wa in kaana haraaman fa thahhirhu wa in kaana ba'iidan fa qarribhu bi haqqi dhuhaaika wa bahaaika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika aatini maa aataita 'ibaadakash shalihiin.

Artinya:

Ya Allah, sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu Dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keelokan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, kekuasaan adalah kekuasaan-Mu, dan perlindungan adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rezekiku berada di langit, maka turunkanlah, jika berada di bumi, maka keluarkanlah, jika sulit, maka mudahkanlah, jika haram, maka sucikanlah, jika jauh, maka dekatkanlah dengan kewenangan Dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu, dan kekuasaan-Mu. Berikanlah kepadaku apa nan Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu nan saleh.

Lafadz niat nan lebih panjang ini mengandung permohonan nan lebih spesifik, ialah agar Allah SWT memudahkan rezeki dan segala urusan. Dengan mengucapkan niat ini, seorang Muslim berambisi agar Allah SWT melimpahkan keberkahan dalam setiap aspek kehidupannya, baik dalam urusan bumi maupun urusan akhirat. Namun, perlu diingat bahwa nan terpenting adalah menghadirkan niat nan tulus dan tulus dalam hati, apapun lafadz niat nan diucapkan.

Tata Cara Shalat Dhuha nan Benar

Setelah memahami niat shalat Dhuha, krusial juga untuk mengetahui tata langkah pelaksanaannya nan benar. Berikut adalah langkah-langkah tata langkah shalat Dhuha:

  1. Berwudhu. Sebelum melaksanakan shalat Dhuha, pastikan diri dalam keadaan suci dengan berwudhu terlebih dahulu. Wudhu merupakan syarat sah shalat, sehingga kudu dilakukan dengan betul dan sempurna.
  2. Berdiri menghadap kiblat. Setelah berwudhu, berdirilah menghadap kiblat dengan intens dan tenang.
  3. Niat shalat Dhuha. Ucapkan niat shalat Dhuha dalam hati, alias boleh juga dilafadzkan secara lisan.
  4. Takbiratul ihram. Angkat kedua tangan sejajar dengan telinga sembari mengucapkan Allahu Akbar.
  5. Membaca angan iftitah. Setelah takbiratul ihram, bacalah angan iftitah. Doa iftitah merupakan angan pembuka dalam shalat.
  6. Membaca surat Al-Fatihah. Setelah membaca angan iftitah, bacalah surat Al-Fatihah. Surat Al-Fatihah merupakan rukun shalat nan wajib dibaca dalam setiap rakaat.
  7. Membaca surat pendek. Setelah membaca surat Al-Fatihah, bacalah salah satu surat pendek dalam Al-Qur'an. Dianjurkan untuk membaca surat Ad-Dhuha pada rakaat pertama dan surat Asy-Syams pada rakaat kedua.
  8. Ruku'. Setelah membaca surat pendek, lakukan ruku' dengan tuma'ninah (tenang dan tidak tergesa-gesa).
  9. I'tidal. Setelah ruku', bangkitlah dari ruku' sembari mengucapkan Sami'allahu liman hamidah. Kemudian, berdirilah tegak dengan tuma'ninah.
  10. Sujud. Setelah i'tidal, lakukan sujud dengan tuma'ninah. Pastikan semua personil sujud (dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung kedua kaki) menyentuh lantai.
  11. Duduk di antara dua sujud. Setelah sujud, bangkitlah dari sujud dan duduklah di antara dua sujud dengan tuma'ninah.
  12. Sujud kedua. Setelah duduk di antara dua sujud, lakukan sujud kedua dengan tuma'ninah.
  13. Bangkit untuk rakaat kedua. Setelah sujud kedua, bangkitlah untuk melanjutkan rakaat kedua.
  14. Ulangi langkah 6-12 untuk rakaat kedua. Pada rakaat kedua, ulangi langkah-langkah nan sama seperti pada rakaat pertama, mulai dari membaca surat Al-Fatihah hingga sujud kedua.
  15. Tasyahud akhir. Setelah sujud kedua pada rakaat kedua, duduklah untuk tasyahud akhir. Bacalah referensi tasyahud akhir dengan intens dan tenang.
  16. Salam. Setelah membaca tasyahud akhir, berikan salam dengan menoleh ke kanan dan ke kiri sembari mengucapkan Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Setelah selesai melaksanakan shalat Dhuha, dianjurkan untuk membaca angan setelah shalat Dhuha. Doa setelah shalat Dhuha berisi permohonan agar Allah SWT melimpahkan keberkahan rezeki, kesehatan, dan kemudahan dalam segala urusan. Dengan melaksanakan shalat Dhuha dengan tata langkah nan betul dan membaca angan setelahnya, seorang Muslim berambisi agar ibadahnya diterima oleh Allah SWT dan menjadi sarana untuk meraih keberkahan dan ridha-Nya.

Keutamaan Shalat Dhuha nan Luar Biasa

Shalat Dhuha mempunyai banyak keistimewaan nan luar biasa, sebagaimana nan dijanjikan oleh Rasulullah SAW dalam beragam hadisnya. Berikut adalah beberapa keistimewaan shalat Dhuha:

  • Sebagai pengganti sedekah. Rasulullah SAW bersabda, Setiap pagi, setiap ruas tulang di antara kalian wajib bersedekah. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, melarang dari kemungkaran adalah sedekah. Dan semua itu dapat dicukupi dengan dua rakaat shalat Dhuha. (HR. Muslim)
  • Dibangunkan rumah di surga. Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa nan shalat Dhuha empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka bakal dibangunkan baginya rumah di surga. (HR. At-Thabrani)
  • Dicukupkan rezekinya. Allah SWT berfirman, Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat rakaat di awal siang (shalat Dhuha), niscaya Aku bakal mencukupkanmu di akhir harimu. (HR. Ahmad)
  • Diampuni dosa-dosanya. Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa nan menjaga shalat Dhuha, maka dosa-dosanya bakal diampuni, walaupun sebanyak busa di lautan. (HR. At-Tirmidzi)
  • Mendapatkan pahala seperti orang nan berhaji dan berumrah. Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa nan keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti orang nan berhaji. Dan barangsiapa nan keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang nan berumrah. (HR. Abu Daud)

Keutamaan-keutamaan shalat Dhuha ini menunjukkan sungguh besar pahala dan keberkahan nan dapat diraih oleh seorang Muslim nan senantiasa menjaga shalat Dhuha. Oleh lantaran itu, mari kita jadikan shalat Dhuha sebagai ibadah rutin dalam kehidupan sehari-hari, agar kita senantiasa mendapatkan keberkahan rezeki, kesehatan, dan kemudahan dalam segala urusan, serta diampuni dosa-dosa kita oleh Allah SWT.

Tips Agar Istiqamah Melaksanakan Shalat Dhuha

Meskipun shalat Dhuha mempunyai banyak keutamaan, tidak sedikit orang nan merasa kesulitan untuk istiqamah (konsisten) dalam melaksanakannya. Berikut adalah beberapa tips agar kita dapat istiqamah melaksanakan shalat Dhuha:

  • Niat nan kuat. Tanamkan niat nan kuat dalam hati untuk melaksanakan shalat Dhuha lantaran Allah SWT. Ingatlah keutamaan-keutamaan shalat Dhuha nan telah disebutkan sebelumnya, agar motivasi kita semakin kuat.
  • Jadwalkan waktu khusus. Tentukan waktu unik setiap hari untuk melaksanakan shalat Dhuha. Misalnya, setelah selesai sarapan alias sebelum memulai aktivitas kerja. Dengan menjadwalkan waktu khusus, kita bakal lebih mudah untuk mengingat dan melaksanakan shalat Dhuha.
  • Buat pengingat. Pasang pengingat di handphone alias sirine untuk mengingatkan kita saat waktu shalat Dhuha tiba. Pengingat ini bakal membantu kita untuk tidak lupa melaksanakan shalat Dhuha di tengah kesibukan sehari-hari.
  • Ajak kawan alias keluarga. Ajak kawan alias personil family untuk melaksanakan shalat Dhuha bersama-sama. Dengan melaksanakan shalat Dhuha secara berjamaah, kita bakal saling memotivasi dan mengingatkan satu sama lain.
  • Mulai dari nan ringan. Jika kita baru memulai melaksanakan shalat Dhuha, mulailah dari nan ringan, misalnya dua rakaat saja. Jika sudah terbiasa, kita bisa menambah jumlah rakaatnya secara bertahap.
  • Jangan putus asa. Jika suatu saat kita terlewat tidak melaksanakan shalat Dhuha, jangan putus asa. Segera bertaubat dan beriktikad untuk tidak mengulanginya lagi. Tetaplah berupaya untuk istiqamah melaksanakan shalat Dhuha di hari-hari berikutnya.
  • Berdoa kepada Allah SWT. Mohonlah kepada Allah SWT agar diberikan kemudahan dan kekuatan untuk istiqamah melaksanakan shalat Dhuha. Doa merupakan senjata orang mukmin, sehingga jangan pernah meremehkannya.

Dengan menerapkan tips-tips ini, diharapkan kita dapat istiqamah melaksanakan shalat Dhuha dan meraih keberkahan serta ridha Allah SWT. Ingatlah bahwa istiqamah adalah kunci keberhasilan dalam segala hal, termasuk dalam beribadah. Oleh lantaran itu, mari kita terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan jumlah ibadah kita, agar kita menjadi hamba-hamba Allah SWT nan dicintai dan diridhai-Nya.

Doa Setelah Shalat Dhuha: Memohon Keberkahan Rezeki

Setelah selesai melaksanakan shalat Dhuha, dianjurkan untuk membaca angan setelah shalat Dhuha. Doa ini berisi permohonan agar Allah SWT melimpahkan keberkahan rezeki, kesehatan, dan kemudahan dalam segala urusan. Berikut adalah lafadz angan setelah shalat Dhuha:

Arab:

اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحٰى ضُحَاؤُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاؤُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِيْ فِي السَّمَاءِ فَاَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِي الْاَرْضِ فَاَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِيْ مَا اٰتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Latin: Allahumma innadh dhuhaa dhuhaauka wal bahaa bahaauka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal qudrata qudratuka wal 'ishmata 'ishmatuka. Allahumma in kaana rizqi fis samaa'i fa anzilhu wa in kaana fil ardhi fa akhrijhu wa in kaana mu'assaran fa yassirhu wa in kaana haraaman fa thahhirhu wa in kaana ba'iidan fa qarribhu bi haqqi dhuhaaika wa bahaaika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika aatini maa aataita 'ibaadakash shalihiin.

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu Dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keelokan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, kekuasaan adalah kekuasaan-Mu, dan perlindungan adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rezekiku berada di langit, maka turunkanlah, jika berada di bumi, maka keluarkanlah, jika sulit, maka mudahkanlah, jika haram, maka sucikanlah, jika jauh, maka dekatkanlah dengan kewenangan Dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu, dan kekuasaan-Mu. Berikanlah kepadaku apa nan Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu nan saleh.

Doa ini mengandung permohonan nan sangat mendalam, ialah agar Allah SWT melimpahkan keberkahan rezeki, memudahkan segala urusan, dan memberikan perlindungan dari segala macam bahaya. Dengan membaca angan ini setelah shalat Dhuha, seorang Muslim berambisi agar Allah SWT mengabulkan segala permohonannya dan memberikan keberkahan dalam setiap aspek kehidupannya.

Selain angan di atas, kita juga dapat menambahkan doa-doa lain nan sesuai dengan kebutuhan dan kemauan kita. Misalnya, kita dapat memohon agar diberikan kesehatan, keselamatan, kebahagiaan, dan kesuksesan dalam segala hal. nan terpenting adalah bermohon dengan khusyuk, tulus, dan penuh kepercayaan bahwa Allah SWT bakal mengabulkan doa-doa kita.

Dengan melaksanakan shalat Dhuha dengan tata langkah nan betul dan membaca angan setelahnya, seorang Muslim berambisi agar ibadahnya diterima oleh Allah SWT dan menjadi sarana untuk meraih keberkahan dan ridha-Nya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kemudahan dan kekuatan untuk istiqamah melaksanakan shalat Dhuha dan meraih kebahagiaan bumi dan akhirat.

Selengkapnya