ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Menteri Transmigrasi M Iftitah Sulaiman Suryanagara meninjau letak pembangunan Mess Patriot di Desa Kabuloang, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Mess Patriot bakal menjadi tempat peneliti hingga mahasiswa memetakan potensi wawasan transmigrasi.
"Lokasi ini direncanakan menjadi tempat tinggal sementara bagi peserta Ekspedisi Patriot dan mahasiswa program Kampus Patriot, serta pusat logistik dan pembelajaran lapangan area transmigrasi Sulawesi Barat," kata Iftitah saat berbincang dengan penduduk transmigran di Desa Kabuloang, Mamuju, Jumat (18/7/2025).
Iftitah mengatakan dalam waktu dekat bakal menerjunkan sebanyak 105 peneliti mulai dari mahasiswa S-1 hingga pembimbing besar ke Sulbar. Mereka bakal ditugaskan memetakan potensi sumber daya nan ada di area transmigrasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti bakal disebar di 7 area transmigrasi nan ada di Sulawesi Barat. Tugas mereka itu adalah melakukan pemetaan potensi, melakukan pemetaan potensi di area transmigrasi itu cocoknya apa," jelas dia.
Setelah Ekspedisi Patriot berjalan, lanjut Iftitah, pihaknya bakal membangun Kampus Patriot nan bakal digunakan sebagai tempat belajar para penerima Beasiswa Patriot dari beragam kampus besar di Indonesia.
"Jadi di sini kelak bakal dibangun gedung semi permanen, menggunakan modular box sebagai tempat akomodasi dan tempat kuliah mereka. Jadi mereka itu adalah kelak mahasiswa S2 dan S3, nan terdaftar di IPB di ITB, di UI di UGM, UNPAD UNAIR, Brawijaya, Undip tetapi kuliahnya di sini," jelas Iftitah.
"Jadi sekolahnya di sana terdaftarnya, tapi kuliahnya di sini. Kenapa begitu? Supaya mereka pagi sampai siang itu kuliah teori. Nah siang sampai malamnya mereka bisa berinteraksi dengan bapak-ibu sekalian, untuk merasakan kenyataannya di lapangan itu seperti apa," terangnya.
Dengan begitu, dia berambisi para mahasiswa Kampus Patriot dapat menjadi pembawa solusi dari persoalan-persoalan nan ditemui di masyarakat. Termasuk upaya pertumbuhan ekonomi di Sulbar.
"Jadi ada penghasil sawit besar, tapi kok beli minyak goreng susah sekali, bukan hanya mahal, mahal tetap agak mending, ini langka. Nah itu gimana caranya, kelak mereka nan bakal mencari kunci jawaban," minta Iftitah.
"Kalau disini sore-sore, biar mereka beradaptasi dengan lingkungan. Indonesia itu kaya raya. Kehadiran mereka disini bakal membikin hubungan mereka, bapak, ibu sekalian dengan bumi luar, apalagi mungkin dengan dunia," pungkasnya.
Turut datang di letak Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka, Bupati Mamuju Sitti Sutinah Sihardi, serta ratusan penduduk dan tokoh masyarakat transmigran.
(ond/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini