Mendagri Beberkan Peran Penting Bumd Perkuat Kapasitas Pad

Sedang Trending 21 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian membeberkan peran krusial Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam memperkuat kapabilitas Pendapatan Asli Daerah (PAD). Menurutnya, keberadaan BUMD bisa membuka lapangan kerja di daerah, memancing peran aktif sektor swasta, serta menjadi buffer zone alias area penyangga di bidang-bidang strategis, termasuk di bagian pangan.

Ia mengungkapkan kapabilitas fiskal wilayah umumnya terbagi menjadi tiga kategori, ialah kuat, sedang, dan lemah. Daerah dengan kapabilitas fiskal kuat ditandai dengan kekuasaan PAD nan lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan dari biaya transfer pusat.

Sementara kapabilitas fiskal sedang dicirikan oleh PAD nan relatif seimbang dengan transfer pusat. Adapun kapabilitas fiskal lemah ditandai dengan nomor PAD nan lebih mini dibandingkan dengan anggaran transfer dari pusat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"BUMD sangat diharapkan untuk menambah kapabilitas pendapatan wilayah agar bisa belanjanya tidak minus. Karena banyak daerah-daerah nan pendapatan (realisasi) belanjanya lebih tinggi dari sasaran daripada pendapatan (PAD)," ujar Tito dalam keterangan tertulis, Rabu (30/7/2025).

Hal tersebut disampaikannya dalam aktivitas Indonesia Best BUMD Awards 2025 di The Sultan Hotel & Residence, Jakarta, Rabu (30/7/2025). Acara tersebut mengusung tema 'Resilient Regions, Progressive Nation: Elevating BUMD Excellence Amid Economic Shifts'.

Lebih lanjut, dia menekankan bahwa keberadaan BUMD sangat krusial lantaran berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian di tingkat nasional. Dalam konteks ini, keuntungan upaya dari BUMD diyakini bisa menyumbang PAD. Dalam skala nan lebih luas, capaian tersebut turut berakibat terhadap perekonomian nasional.

Tito menjelaskan berasas info Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Tahun 2024, kondisi BUMD di sektor jasa air minum dan jenis upaya terbagi dalam tiga kategori, ialah BUMD sehat sebanyak 346 unit, kurang sehat 303 unit, dan tidak sehat sebanyak 174 unit.

Dia mendorong agar BUMD nan kurang sehat maupun tidak sehat dapat melakukan beragam terobosan. Menurut pengamatannya, kondisi BUMD nan tidak sehat disebabkan oleh sejumlah faktor, antara lain jejeran tenaga kerja nan kurang ahli hingga tata kelola manajemen nan belum optimal.

Dalam konteks tersebut, dia mendorong kepala wilayah agar bisa menjadi pemimpin nan andal dalam mengatasi persoalan tersebut. Pasalnya, kunci dari BUMD nan ahli berasal dari keahlian kepemimpinan kepala wilayah nan andal, inovatif, dan mempunyai keahlian kewirausahaan nan baik.

"Oleh lantaran itulah kemudian pengawasan kudu lebih kuat, supervisi kudu lebih kuat," imbuhnya.

Lebih jauh, Tito menuturkan Kemendagri juga terus berupaya meningkatkan pengawasan dan pembinaan terhadap BUMD. Salah satu langkah nan dilakukan ialah mendorong kegunaan pengawasan dilakukan di jenjang eselon I Kemendagri. Saat ini, pihaknya berbareng Komisi II DPR RI terus memacu agar langkah tersebut melangkah dengan baik sehingga bisa melahirkan BUMD nan ahli di daerah.

"Oleh lantaran itulah kemudian saya sudah mengusulkan kepada KemenPAN-RB dan kepada Kemensetneg untuk di Kemendagri BUMD dibentuk satu dirjen, ialah dirjen pembinaan BUMD nan tadinya [setingkat] Kasubdit agar pembinaan pengawasan lebih fokus," tandasnya.

Sebagai informasi, dalam aktivitas ini Mendagri berkesempatan menyerahkan penghargaan kepada enam BUMD nan dinilai berprestasi. BUMD tersebut ialah Perumda Pengolahan Air Limbah Jaya (Perumda Paljaya), PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), PT MRT Jakarta (Perseroda), PT Food Station Tjipinang Jaya, dan PT LRT Jakarta.

Turut datang dalam aktivitas tersebut Direktur BUMD, BLUD, dan Barang Milik Daerah Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah Kemendagri Yudia Ramli, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri Benni Irwan, serta sejumlah pejabat lainnya di lingkungan Kemendagri. Hadir pula para perwakilan BUMD dari beragam wilayah di seluruh Indonesia.

(akd/ega)

Selengkapnya