ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Pemprov Jawa Barat melarang sekolah menggelar karyawisata alias study tour. Akibatnya, kebijakan itu berakibat terhadap jumlah visitor di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.
Dilansir Antara, Direktur Komersial TMII Ratri Paramita mengatakan pihaknya sudah menerima pembatalan kunjungan dari beberapa wilayah di Jawa Barat nan sudah memesan tiket. Dia menyebut jumlahnya cukup berakibat secara signifikan.
"Tahun ini ada (pembatalan), jadi kami sudah ada terbooking dari beberapa di Jawa Barat untuk pesantren kilat kami juga sudah dibatalkan juga. Saya tidak bisa bilang jumlahnya (pembatalan), tapi ya cukup terdampak buat kami nan di grup edukasi. Sekitar ratusan," jelas Ratri, Rabu (12/3/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Ratri menyebut pihaknya tentu bakal mengikuti patokan nan sudah diterapkan oleh Pemprov Jawa Barat tersebut. Dia mengaku bahwa kebanyakan visitor TMII merupakan anak sekolah nan berada di wilayah Jawa Barat.
"Karena memang jika grup sekolah kami banyak nan dari Depok, Bekasi, apalagi dari Bandung juga banyak. Tapi ya sudah kita mengikuti patokan nan ada. Kami juga sudah menjalin kerja sama dengan kereta api sigap 'Whoosh' untuk mengakomodir visitor asal Jawa Barat," kata Ratri.
Lebih lanjut, Ratri sebenarnya menyayangkan adanya kebijakan itu. Padahal, Pengelola TMII menargetkan 500 ribu visitor selama Ramadan hingga Lebaran 2025.
Ratri optimis sasaran tersebut bakal terlampaui lantaran setiap kali Lebaran, TMII selalu penuh pengunjung. Selain itu, TMII juga sudah menyiapkan sejumlah pagelaran untuk menyambut Ramadan dan Lebaran.
(azh/imk)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu