ARTICLE AD BOX

PUSAT bahasa dan kebudayaan Tiongkok Belt & Road Chinese Center (BRCC) Indonesia mengumumkan kerja sama antara beberapa sekolah menengah atas (SMA) di Indonesia dengan universitas-universitas Tiongkok. Ini dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan jaringan akademik dan membangun sinergi strategis serta memperkuat kerjasama pendidikan antara Indonesia dan Tiongkok.
"Ke depan BRCC pasti berambisi dapat terus membujuk lembaga pendidikan lain untuk ikut berkolaborasi memajukan mutu dan kualitas baik dari sisi lembaga, tenaga pendidik, hingga peserta didik," ujar Maruf Mollah, CEO BRCC Global, dalam keterangannya, Senin (24/2). Sebagai lembaga nan terus berupaya meningkatkan kerjasama dan kooperasi antara Indonesia dan Tiongkok, BRCC nan ada di Indonesia bakal terus antusias untuk mendorong dan memfasilitasi beragam kebutuhan kerja sama pendidikan dan kebudayaan antarlembaga-lembaga.
Beberapa SMA dan lembaga Pendidikan nan digandeng itu antara lain Lembaga Pendidikan Ma'arif NU PWNU DKI Jakarta, Lembaga Pendidikan Ma'arif NU PWNU Jawa Tengah, BRCC Indonesia, SMA Francis, SMA Buona Ventura, dan SMA-SMK Mutiara Bangsa. Sedangkan universitas dari Tiongkok, ialah Beihang University (BUAA), China University of Petroleum, Beijing (CUPB), dan Harbin Engineering University (HEU).
Nanti, siswa dari beragam SMA di atas mendapatkan kesempatan melanjutkan studi ke universitas rekanan dan mendapatkan akomodasi subsidi dari pemerintah Tiongkok meliputi program kuliah bersubsidi baik dari S1, S2, maupun S3, program D3+magang, program pengembangan bahasa Tiongkok, program persiapan dan ujian seleksi program study camp, dan program short course untuk pembimbing dan peserta didik madrasah/sekolah.
Selain itu. SMA-SMA itu untuk melakukan pengadaan kerja sama dengan pihak universitas rekanan untuk peningkatan dan ekspansi akses kualitas pembimbing dan peserta didik melalui program seperti pertukaran pembimbing dan pengajar antara para pihak, pertukaran mahasiswa antara para pihak untuk jangka pendek alias jangka panjang, penelitian berbareng dalam bagian akademik nan menjadi kepentingan bersama, penyelenggaraan berbareng konvensi akademik serta seminar/workshop, pertukaran materi pengajaran dan kurikulum.
Direktur BRCC Indonesia Veby Millian Kesuma berambisi pihaknya bisa memberikan lebih banyak kemudahan dan menjadi jembatan kerja sama nan lebih besar bagi institusi-institusi pendidikan nan ada di Indonesia maupun Tiongkok dan membikin hubungan bilateral kedua negara menjadi lebih baik. (I-2)