ARTICLE AD BOX

PEMERINTAH Indonesia dan beragam organisasi relawan internasional mengecam keras serangan udara Israel nan menewaskan Dr Marwan Al-Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Dokter ahli jantung itu tewas berbareng istri dan anak-anaknya setelah rumah mereka di bagian barat Gaza dihantam serangan udara pada Rabu (2/7) waktu setempat.
Menurut laporan instansi buletin Palestina, WAFA, serangan udara tersebut menyasar area permukiman dan sebuah sekolah, menyebabkan sedikitnya tujuh penduduk sipil Palestina meninggal dunia. Seluruh korban kemudian dievakuasi ke kompleks medis Al-Shifa.
“Indonesia turut bersungkawa atas wafatnya dr. Marwan Al Sultan, Direktur RS Indonesia di Gaza, beserta keluarganya pada tanggal 2 Juli 2025 dan mengutuk serangan Israel tersebut,” tulis pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia.
“Indonesia kembali menyerukan dihentikannya kekejaman Israel dan dilakukannya gencatan senjata segera di Palestina.”
Dr Marwan diketahui telah mengabdikan diri sebagai tenaga medis di Rumah Sakit Indonesia nan terletak di Beit Lahia, Gaza Utara, sejak 2016.
Selama nyaris satu dekade, dia aktif memberikan jasa kesehatan bagi masyarakat Gaza nan terluka maupun sakit, termasuk selama masa-masa perang.
Rumah Sakit Indonesia, nan dibangun dengan support dari rakyat Indonesia melalui beragam lembaga kemanusiaan, juga tidak luput dari gempuran. Fasilitas medis itu beberapa kali menjadi sasaran serangan selama agresi militer Israel di Jalur Gaza.
Pada Mei lalu, serangan drone menghantam gedung rumah sakit, menyebabkan kerusakan parah pada struktur gedung dan mengganggu jasa intensif medis, termasuk di unit perawatan intensif (ICU). (H-4)