ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah terisolasi selama berbulan-bulan akibat pendangkalan laut nan makin parah, sebanyak 28 penduduk Pulau Enggano akhirnya sukses dievakuasi ke Kota Bengkulu menggunakan Kapal Pengawas (KP) Orca 05 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), pada Rabu malam (2/7/2025) kemarin.
Kapal milik Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) itu menempuh perjalanan laut selama kurang lebih 12 jam, dan tiba di Perairan Kota Bengkulu pada Kamis pagi (3/7/2025) pukul 08.30 WIB.
"Alhamdulillah, kami sudah mendapat laporan dari Nakhoda KP. Orca 05 bahwa kapal telah tiba di Kota Bengkulu dengan selamat setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 12 jam dari Enggano," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat (4/7/2025).
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari janji Trenggono dalam pertemuannya dengan Gubernur Bengkulu pada 24 Juni 2025 lalu. Kala itu, Trenggono menegaskan bahwa pemerintah pusat bakal membantu membuka akses transportasi dari dan menuju pulau terluar tersebut, nan selama ini tersendat akibat pendangkalan alur laut.
Pulau Enggano merupakan salah satu pulau terluar di barat daya Provinsi Bengkulu nan dihuni sekitar 4.000 jiwa. Akses ke pulau ini hanya dapat ditempuh lewat laut dalam waktu 12 jam. Namun dalam beberapa bulan terakhir, pendangkalan perairan di sekitar pelabuhan membikin kapal penyeberangan tak bisa beroperasi, mengakibatkan pengedaran logistik tersendat, penduduk kesulitan memenuhi kebutuhan pokok, dan hasil panen pun membusuk lantaran tak bisa dibawa keluar pulau.
Foto: Setelah terisolasi selama berbulan-bulan akibat pendangkalan laut nan makin parah, sebanyak 28 penduduk Pulau Enggano akhirnya sukses dievakuasi ke Kota Bengkulu menggunakan Kapal Pengawas (KP) Orca 05 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), pada Rabu malam (2/7/2025) kemarin. (Dok. Humas Ditjen PSDKP KKP)
Setelah terisolasi selama berbulan-bulan akibat pendangkalan laut nan makin parah, sebanyak 28 penduduk Pulau Enggano akhirnya sukses dievakuasi ke Kota Bengkulu menggunakan Kapal Pengawas (KP) Orca 05 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), pada Rabu malam (2/7/2025) kemarin. (Dok. Humas Ditjen PSDKP KKP)
Direktur Jenderal PSDKP, Pung Nugroho Saksono alias Ipunk merinci, dari 28 penumpang nan diangkut KP. Orca 05, terdiri dari 23 orang dewasa dan 5 anak-anak. Sebanyak 26 penumpang adalah penduduk Enggano, sementara 2 lainnya merupakan perwakilan Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) nan bekerja mendampingi warga.
Menurut Ipunk, sebagian besar penduduk nan ikut menyeberang ke Bengkulu mempunyai kebutuhan ekonomi mendesak. Di antaranya untuk berbelanja sembako, mengurus pendaftaran sekolah anak pada tahun aliran baru, serta berjumpa family setelah lama terpisah akibat minimnya akses transportasi.
Selama perjalanan, KKP menyediakan selimut, makanan, dan minuman bagi penumpang. Namun, sesampainya di Perairan Pulau Baai Bengkulu, KP. Orca 05 tidak bisa langsung bersandar di pelabuhan lantaran alur pelayaran tetap dangkal. Oleh lantaran itu, penumpang dievakuasi ke daratan menggunakan speed boat dari beragam lembaga seperti KSOP, TNI AL, Basarnas, dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu.
"Dikarenakan KP. Orca 05 belum bisa sandar di Pelabuhan akibat tetap ada pendangkalan alur, maka proses pengangkutan penumpang didukung dengan speed boat dari KSOP, TNI AL, Basarnas dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu," ujar Saiful, salah satu pejabat pengawas di lapangan.
Saat ini, sembari tim menunggu langkah selanjutnya, KP. Orca 05 bakal selalu siap membantu penduduk Pulau Enggano dalam perihal transportasi dari Kota Bengkulu ke Pulau Enggano maupun sebaliknya.
(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
KKP Diam-diam Sudah Budi Daya Lobster di Batam, Ini Hasilnya