ARTICLE AD BOX
Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi buka bunyi seandainya putra bungsunya Kaesang Pangarep nan menjadi salah satu kandidat Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kalah dalam pemilu raya nan diselenggarakan secara e-voting.
"Ya dalam pemilihan, dalam kerakyatan kalah dan menang itu biasa," kata Jokowi di kediaman pribadinya di Solo pada Jumat (18/7/2025).
Lebih lanjut, mantan Wali Kota Solo itu mengungkapkan nantinya kandidat ketua umum PSI nan unggul dalam pemilu raya kudu dihormati. Sedangkan bagi nan kalah untuk tidak putus asa lantaran tetap ada kesempatan untuk maju lagi dalam pemilu raya PSI mendatang.
"Jadi siapapun nan menang kudu kita hormati, nan kalah nantinya nyoba (maju) lagi," ujarnya
Dalam pemilu raya PSI untuk memilih ketua umum secara e-voting, terdapat tiga kandidat, ialah Kaesang Pangarep, Ronald Aristone Sinaga, dan Agus Mulyono Herlambang. Pemilihan secara e-voting telah mulai dilakukan sejak awal pekan lalu.
Ketua Steering Committee Kongres PSI, Andy Budiman membocorkan mengenai hasil sementara perolehan bunyi Pemilu Raya Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Dalam pemilihan melalui proses e-voting itu putra bungsu Presiden ke-7 RI Jokowi, Kaesang Pangarep memimpin perolehan bunyi dari tiga kandidat ketua umum lain.
"Sejauh ini kami lihat, datanya sudah cukup signifikan dan jika saya intip datanya di belakang sekali lagi biar ada unsur kejutan. Kalau saya lihat Mas Kaesang memimpin," kata Andy Budiman nan juga Plt Ketua Umum PSI usai berjumpa Jokowi di Solo, Kamis (17/7/2025).