Ini Hal-hal Yang Bisa Menyebabkan Gangguan Pendengaran Pada Anak

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX
Ini Hal-Hal nan Bisa Menyebabkan Gangguan Pendengaran pada Anak Ilustrasi(Freepik)

DOKTER ahli telinga, hidung, dan tenggorok serta bedah kepala dan leher dari RSUD Pasar Rebo, Indah Trisnawaty, menjelaskan faktor-faktor nan bisa menjadi penyebab gangguan pendengaran pada anak.

Indah menyebut otitis media efusi sebagai salah satu aspek nan dapat menyebabkan gangguan pendengaran pada anak.

Otitis media alias jangkitan telinga tengah adalah peradangan nan disebabkan oleh jangkitan virus alias bakteri. 

Setelah jangkitan hilang, lendir dan cairan nan muncul berpotensi menumpuk di telinga tengah. Kondisi nan disebut otitis media efusi ini bisa mengganggu kegunaan pendengaran.

"Amandel mulut dan belakang hidung alias nan kita sebut adenoid itu posisinya ada di antara saluran telinga dengan tenggorok. Jadi jika itu tertutup, cairan nan dihasilkan di telinga tengah itu engak bisa keluar, jadi numpuk di situ," kata Indah.

"Ketika ada cairan di dalam ruangan itu, tentunya bunyi itu bakal terhalang. Jadi bisa bikin gangguan dengar," tambahnya.

Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menyampaikan bahwa otitis media efusi bisa muncul setelah anak batuk dan pilek.

"Otitis media efusi itu, jika misalnya kita lenyap batuk pilek, nah, lenyap batuk pilek, tetap belum bagus tuh salurannya, akhirnya
cairannya ngumpul di situ," katanya.

"Jadi, masalahnya telinga tengah, nan (karena) cairan itu adalah kegunaan tubanya itu enggak bagus, saluran antara telinga dan tenggorok, entah lantaran rhinitis alergi alias lantaran jangkitan telinga tengah berulang," ungkap Indah.

Selain lantaran masalah pada telinga tengah, Indah menjelaskan, gangguan pendengaran juga dapat disebabkan oleh masalah pada bagian telinga luar dan telinga dalam.

"Kalau untuk nan telinga luar itu adalah kotoran telinga, serumen. Penyakit nan lain, misalnya jangkitan telinga luar, biasanya telinganya lebih sempit, kemerahan, keluar cairan," jelas Indah.

Sementara masalah telinga dalam, menurut dia, bisa muncul lantaran bawaan lahir.

Indah menyampaikan bahwa jangkitan virus juga bisa menjadi pemicu gangguan pendengaran pada anak.

"Ada juga nan bisa didapat, misalnya lenyap sakit gondongan. Kalau ada demam, gondongan itu nan paling sering jangkitan virus, nan paling sering menyebabkan gangguan dengar," katanya.

Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorok - Bedah Kepala dan Leher (PERHATI-KL) Cabang DKI Jakarta Tri Juda Airlangga menyampaikan bahwa orangtua perlu memeriksakan anak ke master ahli telinga, hidung, dan tenggorok untuk mengetahui kemungkinan adanya gangguan pendengaran.

Kalau mendeteksi adanya gangguan pendengaran pada anak, master ahli bakal menyarankan pengobatan alias terapi nan diperlukan untuk mengatasinya. (Ant/Z-1)

Selengkapnya