ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah laporan dari The Wall Street Journal mengungkap bahwa dalam kumpulan surat ulang tahun ke-50 Jeffrey Epstein pada 2003, terdapat satu surat nan mencantumkan nama mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan gambar wanita telanjang.
Surat tersebut menggambarkan bagian tubuh wanita, dengan tanda tangan "Donald" menggantikan rambut kemaluan, serta ditutup dengan ucapan: "Selamat Ulang Tahun - dan semoga setiap hari menjadi rahasia bagus lainnya."
Menanggapi laporan tersebut, Trump membantah keras keterlibatannya.
"Saya tidak pernah menulis gambar seumur hidup saya. Saya tidak menggambar wanita. Itu bukan bahasa saya. Itu bukan kata-kata saya," ujar Trump kepada Wall Street Journal dalam wawancara Selasa (15/7/2025), seperti dikutip CNN International.
Tak hanya membantah, Trump menakut-nakuti bakal menuntut The Wall Street Journal, NewsCorp, dan Rupert Murdoch. Ia juga memerintahkan mantan Jaksa Agung Florida, Pam Bondi, untuk memberikan kesaksian kepada majelis juri, meski proses norma tersebut diperkirakan tidak berjalan cepat.
"Presiden Trump bakal segera menuntut The Wall Street Journal," tulisnya di Truth Social.
Reaksi keras juga datang dari para pendukung Trump. Wakil Presiden JD Vance menyebut laporan itu "omong kosong belaka" di platform X. Aktivis sayap kanan Laura Loomer menilai surat tersebut "sepenuhnya palsu" dan menegaskan, "Semua orang nan betul-betul mengenal Trump tahu dia menulis dengan spidol Sharpie, bukan mesin ketik."
Tokoh konservatif Charlie Kirk juga mempertanyakan keaslian arsip tersebut. "Ini sama sekali bukan langkah Trump berbicara. Saya tidak percaya," ujarnya merujuk pada bagian surat nan menyebut percakapan Trump dan Epstein tentang kehidupan nan "lebih dari sekadar mempunyai segalanya."
Surat nan disebutkan dalam laporan Journal merupakan bagian dari album ulang tahun Epstein nan dikumpulkan oleh Ghislaine Maxwell, rekan dekat Epstein nan telah dihukum lantaran perdagangan seks anak. Album tersebut menjadi bagian dari arsip nan diperiksa Departemen Kehakiman AS saat menyelidiki kasus Epstein beberapa tahun lalu.
Jeffrey Epstein adalah pemodal nan ditangkap pada 2019 atas tuduhan perdagangan seks anak di bawah umur. Ia ditemukan tewas di sel tahanan sebagai bunuh diri, meski kematiannya memicu beragam teori konspirasi.
Departemen Kehakiman menyatakan pekan lampau bahwa tidak bakal ada "daftar klien" Epstein nan dirilis ke publik, pernyataan nan memicu kemarahan sebagian pendukung Trump nan mendesak transparansi.
Trump sendiri sempat difoto berbareng Epstein dalam beberapa kesempatan di akhir 1990-an hingga awal 2000-an. Ia menyatakan hubungan mereka berhujung sebelum Epstein mengaku bersalah pada 2008 dan menegaskan tidak berbincang dengan Epstein selama 15 tahun sebelum penangkapan terakhirnya.
Di tengah tekanan dari kubu sayap kanan, Trump menolak dorongan untuk menunjuk jaksa unik dalam kasus Epstein. "Penipuan baru mereka adalah Hoax Jeffrey Epstein," tulis Trump di Truth Social. Ia juga mengecam pendukungnya sendiri nan menurutnya "tertipu oleh omong kosong ini."
(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Momen Donald Trump Takjub Saat Masuk Masjid di Arab